MURUNG RAYA – PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk melalui anak perusahaan PT. Maruwai Coal dan PT Lahai Coal menunjukkan komitmen dan bukti nyatan dalam melaksanakan pencegahan dini dan peningkatan kesadartahuan masyarakat terhadap pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla).
Melalui kegiatan sosalisasi pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan, pelatihan dan pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA) serta kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Merupakan wujud komitmen PT. Adaro Minerals Indonesia dalam mencegah karhutla, serta dalam mendukung Program Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan.
Selain sosialisasi, PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk juga memfasilitasi Pembentukan dan Pelatihan MPA berkolaborasi bersama Kecamatan Barito Tuhup Raya dan BUMDESMA Lowun Batuah.
Land Management & Forestry Obligation Supervisor, Nadine Claudia Elvira Suban menyampaikan bahwa sebagai kegiatan yang dilaksanakan juda sebagai wujud Komitmen PT. Adaro Mineral Indonesia, Tbk dalam memenuhi peraturan Pemerintah dalam menindaklanjuti adanya surat edaran.
Direktur Jenderal Perlindungan Hutan Dan Konservasi Alam Nomor : P. 2/IV-SET/2014 Tentang Pembentukan Dan Pembinaan Masyarakat Peduli Api serta Peraturan Dirjen PPI Nomor P.3 Tahun 2018 mengatur tentang pembentukan dan pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA).
“Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan sejak tanggal 17 sampai dengan 19 Desember 2024 di Desa Hingan Tokung, Kecamatan Barito Tuhup Raya ini bertujuan untuk mengedukasi, mensosialisasikan, dan menanamkan kepedulian masyarakat terkait pengendalian karhutla,” kata Nadine.
Pihaknya berharap pengetahuan yang diberikan selama kegiatan sosialisasi dapat berdampak jangka panjang dan sustainable terhadap penurunan frekuensi kejadian, jumlah titik api dan luas lahan terbakar di area PPKH maupun sekitarnya.
Dengan terbentuknya MPA dari Desa Binaan Ring-1 PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk (PT. Maruwai Coal dan PT. Lahai Coal), perusahaan dapat terus bersinergi dengan masyarakat, instansi pemerintah, serta berbagai pihak terkait dalam pencegahan dan pengendalian Karhulta.
“Karena masyarakat merupakan pioneer dan garda terdepan di tingkat tapak dalam upaya deteksi dini dan pengendalian karhutla. Kami berharap terbentuknya kelompok MPA ini, dapat menjadi gerbang awal kami untuk terus berkomitmen dalam upaya menjaga lingkungan, mencegah dan mengendalikan karhutla, serta bersama-sama memajukan kemandirian desa binaan,” katanya menambahkan.
Guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas tim MPA, dilakukan juga pelatihan langsung yang dibawakan oleh pemateri dan instruktur dari BPBD Murung Raya dan Manggala Agni Daops Muara Teweh.
Kelompok MPA dibentuk di wilayah Kabupaten Murung Raya tepatnya di Kecamatan Barito Tuhup Raya dengan melibatkan masyarakat di 8 Desa diantaranya Desa Tumbang Baloi, Tumbang Masalo, Tumbang Bauh, Liang Nyaling, Hingan Tokung, Kohong, Dirung Sararong, dan Makunjung. Dengan jumlah peserta sebayak 27 orang. Pembentukan MPA dilaksanakan selama 3 hari.
Kegiatan tersebut disempurnakan langsung dengan praktek pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta bekal untuk mitigasi & rescue secara langsung step-by-step di lapangan kepada para peserta.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala KPHP Murung Raya, Danramil Murung Raya, dan Anggota Pospol Barito Tuhup Raya.