JAKARTA – BPJS Kesehatan terus berinovasi dalam memastikan keberlanjutan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu langkah terbarunya adalah menghadirkan Program New REHAB 2.0, yang memberikan kemudahan bagi peserta yang memiliki tunggakan iuran agar dapat melunasi secara bertahap dengan lebih fleksibel.
Program ini merupakan penyempurnaan dari skema cicilan sebelumnya, di mana kini peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/mandiri) dan Bukan Pekerja (BP) yang menunggak 4-24 bulan dapat mencicil hingga 12 bulan atau setengah dari total bulan tunggakan. Kelebihan utamanya, peserta tetap aktif saat cicilan terakhir dilunasi.
“Kami memahami bahwa banyak peserta JKN mengalami kesulitan dalam membayar tunggakan sekaligus. Dengan Program New REHAB 2.0, kami memberikan solusi agar mereka tetap mendapatkan akses layanan kesehatan tanpa terbebani biaya besar dalam satu waktu,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, Senin.
Selain memperbarui skema cicilan, BPJS Kesehatan juga bekerja sama dengan tiga manajer investasi untuk mengembangkan reksa dana berbasis endowment fund.
Skema ini bertujuan membantu peserta yang mengalami keterbatasan dalam membayar iuran, khususnya kelas 3. Tiga manajer investasi yang terlibat dalam program ini PT Henan Putihrai Asset Management, PT Panin Asset Management dan PT Sucorinvest Asset Management
Dana yang terkumpul dari pengelolaan investasi akan digunakan sebagai bantuan pembayaran iuran bagi peserta yang kurang mampu. Dengan demikian, masyarakat atau investor dapat turut serta dalam menjaga keberlangsungan Program JKN.
“Melalui produk reksa dana ini, masyarakat luas bisa berkontribusi secara langsung terhadap keberlanjutan JKN. Ini adalah solusi inovatif yang tidak hanya membantu peserta yang kesulitan,”
“tetapi juga memperkuat sistem pembiayaan kesehatan nasional,” jelas Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Arief Witjaksono Juwono Putro.
Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar dan Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene.
“Semangat gotong royong menjadi kunci dalam keberhasilan Program JKN. Dengan inovasi New REHAB 2.0 dan endowment fund ini, kita bisa memastikan lebih banyak masyarakat tetap memiliki akses layanan kesehatan,” ujar Muhaimin.
Felly menegaskan bahwa revolusi pelayanan kesehatan melalui JKN harus terus diperkuat. Ia berharap inovasi ini dapat disosialisasikan secara luas agar lebih banyak peserta yang terbantu.
Peserta yang ingin mengikuti Program New REHAB 2.0 dapat mendaftar melalui aplikasi Mobile JKN atau langsung mendatangi kantor BPJS Kesehatan terdekat.
Dengan adanya kemudahan ini, BPJS Kesehatan berharap semakin banyak peserta yang dapat melunasi tunggakan mereka secara bertahap tanpa kehilangan akses layanan kesehatan.(sct)