PALANGKARAYA – Selama Januari hingga Maret 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah telah melaksanakan 23 kegiatan yang mencakup 21 kegiatan edukasi keuangan kepada lebih dari 1.300 peserta serta dua kegiatan publikasi dan kemitraan.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz menyebutkan, kegiatan literasi antara lain dilakukan melalui kuliah umum digital financial literacy kepada pelajar dan mahasiswa, podcast edukasi bersama ANTARA Kalteng dan RRI, hingga literasi keuangan syariah dalam rangkaian National Halal Fair dan School of Syariah di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
“Selain edukasi, kami juga menggelar kick-off program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Ponpes Hidayatullah Palangka Raya,” kata Primandanu, Kamis.
Dalam penanganan konsumen, OJK Kalteng menerima 676 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), terdiri dari 149 permintaan informasi, 64 pengaduan, serta 463 pertanyaan konsumen.
Permasalahan yang sering dikonsultasikan antara lain terkait Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dan perilaku penagihan.
Adapun layanan walk-in hingga Maret 2025 mencapai 31 layanan, terdiri dari 30 pengaduan dan satu permintaan informasi, seluruhnya telah diselesaikan saat konsultasi.
Terkait layanan SLIK, OJK Kalteng mencatat bahwa total 1.487 permintaan per Januari 2025, terdiri dari 646 permintaan online dan 841 walk-in.
Di sisi lain, dalam program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), berbagai lembaga keuangan daerah menyalurkan pembiayaan kepada ribuan debitur.
PT BPD Kalteng menyalurkan Kredit UMKM Berkah kepada 617 debitur (Rp6,21 miliar) dan Kredit Betang Berkah kepada 289 debitur (Rp2,36 miliar).
Perumda BPR Marunting Sejahtera menyalurkan Rp857 juta kepada 173 debitur, PT BPR Sampuraga Cemerlang menyalurkan Kredit Tabung sebesar Rp4,56 miliar kepada 1.675 debitur, dan PT BPR Artha Sukma menyalurkan Kurda sebesar Rp5,23 miliar kepada 167 debitur.
Untuk sektor pertanian, PT BPD Kalteng bekerja sama dengan TPAKD Gunung Mas menyalurkan pembiayaan Rp1,49 miliar kepada satu koperasi kelompok tani.
“Semua ini menjadi bagian dari upaya kami membangun ekosistem keuangan yang sehat, inklusif, dan berpihak kepada masyarakat,” tutup Primandanu.(sct)