TP-PKK Barsel Fokus Turunkan Stunting dan Perkuat Ketahanan Pangan

BARITO SELATAN38 Dilihat

BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Pemkab Barsel) melalui TP-PKK melaksanakan Kunjungan Kerja dan Pembinaan TP-PKK Kabupaten, Sosialisasi Tim Pembina Posyandu, Advokasi Bunda PAUD, serta Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka Hari Pangan Nasional ke-45, yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Dusun Selatan.

Kegiatan ini dihadiri mantan Bupati Barsel periode 2001–2011 H. Baharudin H. Lisa mantan Wakil Bupati Barsel periode 2011–2016 Ny. Satya Titiek Atyani Djoedir, unsur Forkopimda, para kepala perangkat daerah, camat se-Barsel, serta tokoh masyarakat dan adat.

Mewakili Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri, Ny. Satya Titiek Atyani Djoedir menyampaikan apresiasi atas kiprah TP-PKK yang terus berperan aktif dalam menekan angka stunting serta memperkuat ketahanan keluarga.

“Tantangan pembangunan SDM dimulai dari keluarga. Peran TP-PKK sebagai mitra strategis pemerintah sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka stunting,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Barsel Ny. Hj. Permana Sari menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Perpres No. 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga serta Permendagri No. 36 Tahun 2020 sebagai pedoman pelaksanaan di daerah.

“Tahun 2025, kami memprioritaskan dua program utama: penurunan stunting dan penguatan ketahanan pangan,” tegasnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Barsel masih mencapai 33,3 persen, yang menjadi fokus utama pembinaan PKK.

Permana Sari juga menekankan pentingnya transformasi Posyandu sebagai pusat layanan lintas sektor.

“Posyandu harus menjadi pusat partisipasi masyarakat. Saya mendorong agar setiap desa segera membentuk Tim Pembina Posyandu demi optimalisasi transformasi ini,” tambahnya.

Dalam laporan kegiatan, Camat Dusun Selatan Achmad Mutahir memaparkan bahwa wilayahnya terdiri dari tiga kelurahan dan 24 desa, dilayani oleh empat Puskesmas: Buntok, Baru, Sababilah, dan Kalahien.

Saat ini terdapat 42 Posyandu aktif dengan 391 kader, di antaranya 22 Posyandu Utama, satu Purnama, dan 19 Madya.

“Alhamdulillah, angka stunting di wilayah kami menurun dibandingkan Triwulan II Tahun 2025,” katanya.

Berdasarkan data Triwulan III, jumlah balita stunting tercatat 159 kasus di Puskesmas Buntok Kota, 105 kasus di Kalahien, 54 di Baru, dan 48 di Sababilah.

Achmad menambahkan, Pemerintah Kecamatan Dusun Selatan telah membentuk Tim Pembina Posyandu tingkat kecamatan dan desa guna memperkuat pembinaan dan koordinasi di lapangan.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap sinergi antara Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dan TP-PKK semakin solid dalam memberdayakan Posyandu di seluruh wilayah kerja,” pungkasnya.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *