PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus mendorong penguatan budaya sadar bencana guna meminimalisir dampak dari bencana alam maupun non-alam.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengajak warga agar lebih peka terhadap potensi risiko bencana di lingkungan sekitar dan meningkatkan kesiapsiagaan secara kolektif.
“Pentingnya membangun budaya sadar bencana sejak dini, agar meminimalisir risiko korban jiwa dan kerugian harta benda akibat bencana,” ujar Fairid.
Fairid menjelaskan bahwa ajakan ini sejalan dengan pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang mendorong masyarakat agar aktif mengenali ancaman, memahami risiko, dan siap menghadapi situasi darurat.
Dirinya menambahkan bahwa pemahaman terhadap potensi bencana harus ditanamkan terus-menerus agar menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Kesadaran dan pemahaman terhadap potensi bencana, dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” katanya lagi.
Menurut Fairid, kesiapan menghadapi bencana bukan hanya saat kejadian, namun dimulai dari edukasi dini, mitigasi risiko, dan peningkatan pengetahuan warga mengenai langkah-langkah preventif.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat lewat program-program sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan berbasis komunitas.
“Dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah, dampak bencana bisa ditekan seminimal mungkin, sehingga tidak menimbulkan kerugian besar,” tandas Fairid (sct).
