PALANGKARAYA – Rapat Koordinasi Pendidikan Se-Kalimantan Tengah yang digelar di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya menjadi momen penting menyatukan langkah pusat dan daerah dalam membangun pendidikan yang inklusif dan merata di Bumi Tambun Bungai.
Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Muti, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, serta para bupati, wali kota, dan kepala dinas pendidikan se-Kalteng.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Muhammad Reza Prabowo menyebut Rakor ini sebagai bukti keseriusan pemerintah semua tingkatan dalam menyamakan visi pembangunan pendidikan.
“Fokus utamanya adalah sinergi, dari pusat hingga kabupaten/kota. Tadi hadir lengkap seluruh kepala daerah atau yang mewakili dan juga seluruh kepala dinas pendidikan. Kita satu visi dan satu misi,” katanya usai kegiatan, Jumat (9/5/2025).
Dua program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni Digitalisasi Pendidikan dan Revitalisasi Sekolah, menjadi benang merah pembahasan Rakor. Program ini diharapkan mampu memperkecil kesenjangan pembelajaran antara wilayah desa dan kota di Kalteng.
“Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berkualitas antara desa dan kota tanpa ada lagi gap. Tahun ini insyaallah ada alokasi untuk Kalimantan Tengah, tapi memang alokasinya masih menunggu keputusan dari Pak Menteri,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Reza juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyusun kebijakan baru terkait penggunaan gadget oleh peserta didik di lingkungan sekolah.
“Peserta didik boleh menggunakan gadget, tapi tidak untuk di ruang kelas. Kita sedang siapkan kebijakan agar implementasinya bisa smooth dan efektif di seluruh satuan pendidikan,” jelasnya.
Tak hanya itu, perhatian terhadap peningkatan kapasitas guru juga menjadi arahan khusus dari Mendikdasmen.
“Pak Menteri tadi juga mengapresiasi program-program pendidikan di Kalimantan Tengah. Ini menjadi dorongan bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” tutup Reza.
Rakor ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat komitmen bersama antar pemangku kepentingan, demi mewujudkan pendidikan yang setara, berkualitas, dan berkelanjutan di seluruh pelosok Kalimantan Tengah.(sct)