PALANGKARAYA – Perkembangan nilai ekspor kalimantan tengah khususnya di sektor pertambangan pada Agustus 2024 tercatat melemah, baik secara year on year (y-on-y) sebesar -32,44 persen maupun secara mount to mount (m-to-m) sebesar 34,33 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menyampaikan bahwa ekspor di sektor pertambangan tidak semudah dengan ekspor disektor lainya.
“Tentunya hal ini tidak lepas dari kebijakan terhadap adanya pembatasan ekspor. Mungkin saja permintaan dunia terhadap batu bara berkurang,” kata Agnes Widiastuti belum lama ini.
Koordinator fungsi Statistik Distribusi, Akhmad Tantowi menambahkan bahwa penurunan tajam terjadi di sektor pertambangan batu bara yang dapat dikatakan hampir 50 persen terjadi penurunan ekspor dibulan Agustus 2024.
“Mungkin banyak faktor ya, bisa saja dari permintaan atau faktor yang lain seperti penggunaan bahan baku ramah lingkungan,” kata Tantowi.
Perihal dampak seperti apa terhadap penurunan ekspor sektor tambang jika dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalteng, masih belum bisa diperhitungkan berapa dan akan terlihat nantinya ketika release ekonomi triwulan III nanti.(nd)