90 Persen lebih UMKM di Kalteng Pengguna QRIS

PALANGKARAYA – Bank Indonesia Kantor Wilayah Kalimantan Tengah terus mendorong literasi keuangan digital masyarakat melalui pemanfaatan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).

Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yuliansah Andrias menyebutkan bahwa hampir 60 persen dari target 22 ribu lebih pengguna di tahun 2025 telah terealisasi.

“Kami berharap tahun ini bisa melebihi target dengan banyaknya iven-iven yang ada. Tentunya kami juga mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah dan industri perbankan,” kata Yuliansah, Minggu (24/8/2025).

Menurutnya, mayoritas pengguna QRIS di Kalteng adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mencapai lebih dari 90 persen, diikuti generasi Z yang mulai terbiasa dengan pembayaran digital.

Secara kewilayahan, penggunaan QRIS masih terkonsentrasi di daaerah perkotaan seperti di Palangkaraya, karena pertumbuhan ekonominya relatif tinggi.

Meski begitu, BI Kalteng telah memperluas sosialisasi ke luar Palangkaraya, seperti Barito Selatan dan Kotawaringin Barat, guna memastikan pemerataan pemahaman dan penggunaan QRIS.

“Kami menyadari masih ada kendala, di antaranya keraguan masyarakat untuk beralih ke QRIS dan keterbatasan jaringan di beberapa daerah,” jelasnya.

Yuliansah juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat agar terhindar dari kejahatan digital. Ia memperkenalkan langkah “PEKA” (Peduli, Kenali, Adukan) sebagai panduan.

Peduli berarti mengikuti perkembangan digital, Kenali artinya memahami produk dan hak-kewajiban sebelum memutuskan, dan Adukan berarti melaporkan ke BI, OJK, atau perbankan jika terjadi kasus.

Dengan sinergi bersama pemerintah daerah, industri perbankan, dan masyarakat, BI Kalteng optimistis target pengguna QRIS di 2025 dapat terlampaui.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA LAINNYA