PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen memperkuat kualitas inovasi daerah agar capaian indeks inovasi terus meningkat secara berkelanjutan.
“Pada 2021 kita berada di angka 30,37. Tahun 2022 naik signifikan menjadi 53,19. Namun, di tahun 2023 menurun ke 47,30, dan pada 2024 kembali naik ke 50,21. Ini menunjukkan bahwa kita perlu memperkuat sinergi dan konsistensi antar perangkat daerah,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak saat membuka Rapat Koordinasi Inovasi Daerah dan Bimbingan Teknis Penginputan Inovasi Tahun 2025 belum lama ini.
Menurut Arbert, sejak 2021 hingga 2024, Kota Palangka Raya secara konsisten meraih predikat Kota Inovatif dari Kementerian Dalam Negeri, namun capaian skor indeks inovasi masih fluktuatif dari tahun ke tahun.
Ia menekankan bahwa keberhasilan inovasi tidak diukur hanya dari penghargaan, melainkan dari dampak nyata yang dirasakan masyarakat melalui program-program pelayanan publik yang adaptif dan efektif.
“Tujuan utama inovasi adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan memperbaiki sistem pelayanan. Bukan hanya untuk mengejar nilai semata,” tegas Arbert.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh perangkat daerah untuk menyusun inovasi yang relevan dan berdampak, serta aktif dalam proses pelaporan ke Kemendagri agar skor inovasi dapat meningkat secara substansial.(sct)
