PALANGKARAYA – Penggunaan media digital tanpa kontrol yang tepat pada anak-anak, khususnya balita, berisiko besar menghambat tumbuh kembang mereka secara signifikan.
“Paparan screen time yang berlebihan bisa berdampak pada keterlambatan bicara, gangguan tidur, obesitas, hingga munculnya perilaku mirip autisme,” ujar Dokter Spesialis Anak Fransiska Herintyo dalam kegiatan Webinar Grand Parenting Menuju Indonesia Emas Seri III bertema “Gadget dan Pengaruhnya Pada Anak”, Selasa (1/7/2025).
Ia menekankan bahwa interaksi dua arah tetap menjadi kunci utama dalam masa pertumbuhan anak, sesuatu yang tidak bisa digantikan oleh layar digital.
Sayangnya, banyak orang tua justru memberikan gadget untuk menenangkan anak, bukan untuk tujuan edukatif.
“Anak yang terlalu sering menggunakan gadget tanpa pendampingan cenderung mengalami keterlambatan bahasa dan gangguan perhatian,” tambahnya.
Fransiska mencatat bahwa lebih dari 66 persen anak-anak tidak memiliki interaksi langsung dengan orang tua selama menggunakan gawai, sehingga memperbesar risiko masalah perilaku dan penurunan kemampuan sosial.
Sebagai solusi, ia menyarankan orang tua melakukan pendampingan aktif, memilih konten berkualitas, menetapkan waktu bebas layar, dan menjadi teladan dalam penggunaan gawai.
“Orang tua perlu menjadi role model. Jangan hanya menyuruh anak berhenti bermain gadget jika kita sendiri terus-menerus memegang ponsel,” tutupnya.(sct)
