PALANGKARAYA – Mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) kini punya peran baru yakni menjadi garda depan dalam mewujudkan kampus yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan.
Melalui ajang Pemilihan Duta Anti Kekerasan yang digelar 27–28 Mei 2025, sembilan duta terpilih siap mengemban misi edukasi dan advokasi di lingkungan akademik masing-masing.
Ajang ini diinisiasi oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) UPR, sebagai strategi partisipatif dalam pencegahan kekerasan berbasis komunitas kampus.
Para peserta dinilai dari wawasan, kepedulian, dan program konkret yang mereka tawarkan untuk diterapkan di fakultas.
“Duta ini diharapkan tidak berhenti di simbol, tapi benar-benar terjun menjalankan peran sebagai agen perubahan,” ujar Ketua Panitia, Mira Mawarni, S.H, Rabu (28/5/2025).
Tiga terbaik dari ajang ini adalah Prilola (NIM 2430102010008) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai juara 1, Alpi Emkananta Tarigan (NIM 223020601142) dari Fakultas Hukum (FH) sebagai juara 2.
Dan Hasna Mufarraha (NIM 2430108010027) dari Fakultas Kedokteran (FK) sebagai juara 3. Selain itu, enam mahasiswa lainnya mewakili fakultas sebagai Duta Anti Kekerasan 2025.
“Kehadiran para duta ini menjadi bagian dari upaya membangun kultur kampus yang responsif dan berani menolak segala bentuk kekerasan, sejalan dengan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan perlindungan hak seluruh sivitas akademika,” bebernya menambahkan.
Untuk diketahui, kegiatan diikuti 38 peserta yang berasal dari berbagai Fakultas di Universitas Palangka Raya.
Para peserta bersaing secara sehat dalam berbagai tahapan seleksi dengan fokus utama pada pengetahuan tentang kekerasan serta gagasan program pencegahan kekerasan.(sct)
