Umat Hindu Kaharingan Didorong Aktif Dukung Pembangunan Barsel

BARITO SELATAN32 Dilihat

BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan mendorong umat Hindu Kaharingan untuk terus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antarumat beragama sekaligus mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Barito Selatan, Rahmat Nuryadin, saat membacakan sambutan Bupati Eddy Raya Samsuri pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan (MD-AHK) Kabupaten Barito Selatan Tahun 2025 di Aula Dinas PUPR, Rabu (15/10/2025).

“Melalui kegiatan ini, kita berharap umat Hindu Kaharingan dapat terus memperkuat kebersamaan dan berperan aktif mendukung visi Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, yaitu mewujudkan Barsel yang Sejahtera, Berdaya Saing, dan Menjadi Penyangga Pangan Ibu Kota Nusantara,” ujar Rahmat Nuryadin.

Ia menegaskan, semangat kebersamaan lintas agama menjadi modal sosial yang penting untuk menjaga keharmonisan dan mempercepat pembangunan daerah.

Pemerintah daerah, kata dia, akan terus mendukung kegiatan keagamaan yang berorientasi pada peningkatan nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial kemasyarakatan.

Sementara itu, Ketua MD-AHK Barito Selatan, Perlimula menyampaikan bahwa berdasarkan data Kemenag dan Dukcapil, jumlah umat Hindu di Barsel mencapai 4.326 jiwa. Mereka beribadah di 25 Balai Basarah serta satu Pura Tirtabuana yang tersebar di berbagai kecamatan.

“MD-AHK berkomitmen menjaga kerukunan di tengah keberagaman dan terus memperkuat peran agama dalam mendukung program pembangunan daerah. Kami juga berterima kasih atas perhatian pemerintah melalui bantuan hibah pembangunan rumah ibadah,” ujar Perlimula.

Ketua Panitia Rakerda, Miadi menambahkan bahwa kegiatan tahun ini mengusung tema “Mencetak Generasi Masa Depan yang Berprestasi, Beradab, dan Berkarakter.” Rakerda berlangsung selama dua hari, 15–16 Oktober 2025, dan diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai unsur majelis, lembaga, dan tokoh adat.

“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara lembaga keagamaan dan pemerintah, agar peran umat Hindu Kaharingan semakin nyata dalam pembangunan yang inklusif,” pungkasnya.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *