KASONGAN – Perpustakaan sekolah memiliki peran vital dalam mendukung kualitas pendidikan. Asisten III Setda Katingan, Evie Silvia Baboe menegaskan bahwa tenaga pustakawan perlu dibekali kemampuan pengelolaan sesuai standar nasional agar dapat menunjang proses akreditasi secara maksimal.
“Perpustakaan tidak hanya tempat menyimpan buku, tetapi harus menjadi pusat pengetahuan yang memberi layanan berkualitas bagi siswa dan guru,” ujar Evie belum lama ini.
Menurut Evie, perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga harus mampu bertransformasi menjadi pusat pengetahuan yang memberi layanan berkualitas kepada siswa maupun guru. Dengan demikian, keberadaan perpustakaan akan memberi dampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Ia menambahkan, akreditasi menjadi indikator penting dalam mengukur kinerja serta kualitas layanan perpustakaan.
Karena itu, kompetensi pustakawan dalam manajemen koleksi, pelayanan, hingga pemanfaatan teknologi informasi sangat menentukan keberhasilan lembaga pendidikan dalam memenuhi standar nasional.
Pemkab Katingan juga menaruh perhatian besar terhadap penguatan budaya literasi.
Melalui peningkatan kualitas perpustakaan, pemerintah daerah optimistis mampu membentuk generasi pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kecintaan terhadap membaca dan menulis.
Selain itu, perpustakaan yang dikelola dengan baik akan menjadi sarana penting dalam mencetak siswa yang berpikir kritis dan inovatif.
Peran pustakawan sebagai fasilitator pengetahuan sangat dibutuhkan agar fungsi perpustakaan benar-benar dirasakan manfaatnya.
“Pemkab Katingan optimistis perpustakaan sekolah mampu bertransformasi lebih maju, terakreditasi dengan baik, serta menjadi motor penggerak budaya literasi di kalangan pelajar,” jelas Evie.
“Dengan langkah itu, kualitas pendidikan kita akan semakin meningkat seiring berkembangnya budaya literasi di sekolah-sekolah,” tandas Evie.(sct)