PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) resmi meluncurkan sekaligus menyosialisasikan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Tahun 2025.
Program ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan melalui perluasan akses dan inklusi keuangan di sektor asuransi, khususnya bagi petani di Kalimantan Tengah.
Kegiatan yang digelar di Palangka Raya ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Tengah yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Kepala Direktorat Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi OJK, Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Direktur Operasional PT Asuransi Jasa Indonesia, serta Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah.
Peluncuran ini menjadi bagian dari langkah besar daerah untuk memperkuat program Asta Cita pemerintah, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan dan pembangunan berbasis pedesaan melalui perlindungan risiko bagi petani.
Direktur Operasional PT Asuransi Jasa Indonesia, Ocke Kurniandi menegaskan komitmen Jasindo dalam mendukung ketahanan pangan melalui penyelenggaraan AUTP di Kalimantan Tengah.
“Provinsi Kalimantan Tengah merupakan provinsi pertama yang mengimplementasikan Program AUTP dengan menggunakan anggaran pemerintah daerah. Kami berharap program ini memberikan kontribusi nyata bagi penguatan ketahanan pangan di wilayah ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Rendy Lesmana menyampaikan apresiasi terhadap sinergi berbagai pemangku kepentingan yang mendukung program tersebut.
“Dengan adanya AUTP, petani akan terlindungi dari risiko gagal panen, sehingga ketahanan pangan daerah dapat terus terjaga,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa AUTP menjadi program prioritas Gubernur, terlebih Kalimantan Tengah memperoleh alokasi anggaran cetak sawah terbesar di Indonesia pada 2025.
Kepala Direktorat Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi, Munawar juga memberikan apresiasi atas sinergi Pemprov Kalteng dan PT Jasindo.
Menurutnya, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat rentan terhadap cuaca ekstrem dan risiko produksi, sehingga membutuhkan mekanisme transfer risiko yang efektif.
“Asuransi pertanian menjadi salah satu instrumen penting untuk melindungi petani dari potensi kerugian akibat gagal panen,” tegas Munawar.
Peluncuran program AUTP secara resmi dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ir. H. Darliansjah, M.Si.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa AUTP merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan pangan daerah sebagai bagian dari program prioritas Huma Betang.
“Kalimantan Tengah sebagai salah satu lumbung pangan nasional memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia. Dengan AUTP, kita bukan hanya melindungi petani, tetapi juga memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegas Darliansjah.
Ia juga berharap program ini dapat memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama petani sebagai ujung tombak produksi pangan daerah.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan pemaparan teknis mengenai perkembangan dan implementasi AUTP 2025 oleh Representative Manager PT Asuransi Jasa Indonesia Sampit, Ida Bagus Shamkara Agung yang menyoroti kesiapan mekanisme layanan, pola klaim, hingga strategi pendampingan bagi petani di berbagai kabupaten/kota.













