Aset dan Kredit Bank Umum Kalteng Tumbuh Dua Digit

PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat kinerja Bank Umum mengalami pertumbuhan signifikan pada April 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Aset perbankan tumbuh 14,46 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp89,38 triliun, naik Rp11,30 triliun dari posisi April 2024.

Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz mengatakan bahwa selain pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan 14,39 persen yoy menjadi Rp49,22 triliun, sementara kredit tumbuh 9,95 persen yoy menjadi Rp50,87 triliun.

“Kredit yang disalurkan meningkat hampir Rp4,6 triliun dibanding April tahun lalu, dengan NPL terjaga di bawah 5 persen, yaitu sebesar 1,96 persen,” ujar Primandanu.

Dilihat dari jenis penggunaannya, kredit konsumtif mendominasi dengan nilai Rp19,88 triliun atau 39,08 persen dari total kredit. Disusul kredit modal kerja sebesar Rp17,48 triliun atau 34,37 persen, dan kredit investasi Rp13,50 triliun atau 26,54 persen.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa ada lima sektor ekonomi penyerap kredit terbesar di Kalteng yakni pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp14,99 triliun.

Pemilikan peralatan rumah tangga lainnya/pinjaman multiguna sebesar Rp13,99 triliun, perdagangan besar dan eceran sebesar Rp9,50 triliun, pemilikan rumah tinggal sebesar Rp5,51 triliun, serta industri pengolahan sebesar Rp1,10 triliun.

“Penyaluran kredit terbesar masih di sektor pertanian dengan porsi hampir 30 persen dari total, dan kualitas kredit di sektor ini sangat baik dengan NPL hanya 0,79 persen,” tambah Primandanu.

Ia juga menyebutkan bahwa mayoritas penyaluran kredit masih didominasi oleh segmen non-UMKM sebesar Rp32,04 triliun atau 62,99 persen dari total kredit bank umum.

Dari sisi wilayah, penyaluran kredit terbanyak berada di Kota Palangka Raya, disusul Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Utara, dan Kapuas.

“Hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi di lima daerah tersebut cukup aktif dan menjadi pusat-pusat perputaran kredit di Kalimantan Tengah,” tutupnya.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *