PALANGKARAYA – Kebakaran lahan gambut di Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), merupakan hasil dari jaringan yang kompleks antara proses iklim, praktik penggunaan lahan dan faktor manusia.
Hal ini disampaikan Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., melalui Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Natalina Asi, M.A bahwa tindakan yang efektif untuk mengatasi dampak kekeringan dan kebakaran, membutuhkan pemahaman yang rinci terhadap resiko iklim, kondisi fisik serta sistem dan perilaku manusia.
“Terdapat beberapa komponen untuk mencapai tujuan utama, diantaranya yakni memperoleh pemahaman yang baik mengenai penyebab kekeringan serta kebakaran di Kalteng, menyelidiki dampak serta mengidentifikasi masyarakat yang rentan terhadap bahaya ini, kemudian mengidektifikasi tindakan dan kebijakan prioritas untuk mengurangi resiko termasuk menerapkan sokusi berkelanjutan untuk membangun ketahanan pangan masyarakat,” kata Natalia saat menghadiri kegiatan Workshop, Rabu.
Natalina menjelaskan bahwa kegiatan Workshop Collaborative Research Finding of Drought and Featlands Fires In Indonesia Borneo; Understanding Driver and Impact To Build Resilience Throught Sustainable Development juga bertujuan untuk mensosialisasikan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kalimantan Lestari Research Project (KaLi), yang merupakan proyek kerjasama antara UPR, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), University of Leichester, University of Leeds, University of East Anglia, serta London School of Economic and Political Science.
Dijelaskan bahwa KaLi Reseach Project yang diluncurkan pada bulan Mei tahun 2020 lalu, merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelompok masyarakat dan bentang alam yang paling beresiko mengalami kebakaran, serta mendukung tindakan maupun langkah guna mengurangi resiko dampak kekeringan dan kebakaran lahan.
Melalui kerjasama dengan pemangku kepentingan dan pelaku utama di Indonesia, hasil penelitian yang dilakukan KaLi Reseach Project diharapkan mampu memperkuat perlindungan lahan gambut Kalimantan dan berbagai manfaat bagi iklim, masyarakat serta lingkungan.
“Manfaat tersebut ditujuan bagi iklim, masyarakat dan lingkungan melalui inisiasi-inisiasi dalam rangkat mengurangi resiko serta dampak kebakaran dimasa depan, mendukung mata pencarian masyarakat setempat dan membangun ketahanan ekonomi maupun lingkungan di Kalimantan, khususnya Bumi Tambun Bungai,” tutupnya.