PALANGKARAYA – Potensi tingginya permintaan (demand) terhadap sejumlah bahan pokok menjelang perayaan hari besar keagamaan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap harga sejumlah bahan pokok, salah satunya seperti permintaan terhadap komoditas daging ayam ras.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menyampaikan bahwa harga daging ayam ras sempat anjlok dibawah dari harga eceran tertinggi (HET) yakni sebesar Rp40.000 per kg.
“Jika harga komoditasnya naik tidak terlalu tinggi atau masih di harga yang wajar, menurut saya masih bisa terkendali. Mendekati nataru (natal dan tahun baru.red) Desember 2024 ini kita melihat pasokan daging ayam ras dari Kalimantan Selatan berkurang,” kata Agnes pada saat press release inflasi, Senin.
Ketika pasokan berkurang, sementara pemintaan kebutuhan meningkat, maka akan dimungkinkan harga komoditas tersebut akan tinggi. Kalau kondisi pasokan ayam ras berkurang seperti sekarang ini, besar kemungkinan harganya akan naik.
Namun nantinya bisa dilihat, apakah komoditas daging ayam ras ini nanti akan berpengaruh melebihi HET, tentunya harus ada upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk menekan harga.
“Informasi kurangnya pasokan tersebut kita dapatkan dari hasil wawancara para pedagang yang mengeluhkan susahnya mencari ayam ras untuk dijual kembali,” bebernya menambahkan.
Pada bulan November 2024, BPS Kalteng juga mencatat inflasi Kalimantan Tengah tercatat sebesar 0,36 persen secara mount to mount (m-to-m) dan 1,02 persen secara yeart on yeart (y-on-y).
Adapun 5 komoditas utama peyumbang andil inflasi secara m-to-m pada November 2024 yakni, bawang merah 0,13 persen, daging ayam ras 0,7 persen, ikan gabus 0,6 persen, tomat 0,6 persen dan emas perhiasan 0,03 persen.
Meski mengalami inflasi, akan tetapi pada bulan dan tahun yang sama, sejumlah komoditas menjadi pendorong utama terjadi deflasi, seperti komoditas beras -0,03 persen, cabe rawit -0,03 persen, angkutan udara -0,03 persen, ikan papuyu -0,02 persen dan ikan nila 0,02 persen.
Sementara komoditas utama penyumbang inflasi secara y-on-y diantaranya yakni emas perhiasan 0,26 persen, sigaret kretek mesin 0,19 persen, bawang merah 0,16 persen, minyak goreng, 0, 09 persen dan kopi bubuk 0,06 persen.
Sedangkan komoditas utama penyumbang deflasi secara y-on-y diantaranya yakni cabe rawit -0,20 pesen, daging ayam ras -,019 persen, bensin -0.12 persen, ikan papuyu -0,09 persen, dan bahan bakar rumah tangga -0,07 persen.
Pihaknya juga mencatat inflasi yang terjadi di kota inflasi. Seperti Palangkaraya, inflasi tercatat 0,28 pesen (m-to-m) dan 1,07 persen (y-on-y). Sampit, inflasi tercatat 0,20 persen (m-to-m) dan 1,12 persen (y-on-y). Sukamar, inflasi tercatat 0,25 persen (m-to-m) dan 1,07 persen (y-on-y) dan terakhir Kapuas, inflasi tercatat 0,61 persen (m-to-m) dan 0,84 persen (y-on-y).