SAMPIT – Semangat tak mengenal batas. Itulah yang ditunjukkan Mischa Angela Septiani, siswi tunarungu dari SKH Negeri 3 Sampit, yang berhasil menuntaskan pendidikannya dengan hasil sangat baik dan akan melanjutkan ke bangku kuliah di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Momen kelulusan tahun ajaran 2024/2025 di SKH Negeri 3 Sampit menjadi hari istimewa tak hanya bagi Mischa, tetapi juga bagi seluruh keluarga besar sekolah.
Dalam suasana haru dan syukur, Kepala Sekolah Sari Milawati menyampaikan apresiasi atas perjuangan siswa, guru, dan orang tua dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kami sangat bangga, khususnya kepada Mischa yang telah menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih cita-cita. Ia adalah teladan semangat dan ketekunan,” kata Sari Milawati, Kamis (26/6/2025).
Mischa dikenal tekun, santun, dan disiplin selama menempuh pendidikan. Wali kelasnya, Eva Dwi Anggraini mengaku sangat terinspirasi oleh kegigihan siswinya itu.
“Meski memiliki hambatan pendengaran, Mischa selalu fokus, bertanggung jawab, dan aktif dalam berbagai kegiatan. Ia benar-benar istimewa,” ucap Eva penuh haru.
Kebanggaan yang sama juga dirasakan oleh Rony, ayah Mischa, yang mengucapkan terima kasih atas perhatian sekolah terhadap putrinya.
Ia menyebut perjalanan putrinya penuh tantangan, namun dukungan dari sekolah membuatnya mampu menembus batas.
“Kami sangat bersyukur. Mischa bisa sejauh ini karena bimbingan tulus dari para guru. Kami percaya masa depannya akan cerah,” ujar Rony.
Mischa memilih melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) FKIP ULM Banjarmasin karena belum tersedia di Kalimantan Tengah.
Ia berharap kelak bisa menjadi pengajar atau pendamping bagi sesama penyandang disabilitas.
Acara kelulusan juga dirangkai dengan penampilan seni, pemberian rapor, piagam penghargaan, dan kejutan ulang tahun bagi siswa yang lahir di bulan Juni.
Kegiatan ini mencerminkan pendekatan holistik pendidikan di SKH Negeri 3 Sampit, yang tak hanya fokus akademik, tetapi juga membangun karakter dan kehangatan.
“Semua anak adalah istimewa. Tugas kami adalah membuat mereka merasa dihargai dan percaya diri,” ujar seorang guru panitia.
Menutup acara, kepala sekolah memberikan pesan motivasi kepada seluruh lulusan. “Teruslah bermimpi, melangkah, dan belajar. Masa depan kalian sangat berharga. Jadilah pribadi mandiri yang mampu menginspirasi,” pungkasnya.(sct)