PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat bahwa harga komoditas kebutuhan masyarakat seperti bawang merah misalnya, mengalami kenaikan harga selama empat bulan berturut-turut sejak September 2024 kemarin.
“Berkurangnya pasokan dari wilayah serta produksi menjadi penyebab naiknya harga bawang merah di Provinsi Kalimantan Tengah,” Kata Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, Kamis.
Tidak hanya komoditas bawang merah yang mengalami kenaikan harga. Berdasarkan hasil catatan peristiwa di Desember 2024, beberapa komoditas hortikultura juga mengalami kenaikan harga akibat curah hujan yang cukup tinggi.
“Curah hujan tinggi juga mempengaruhi pasokan terhadap beberapa ikan tawar, akibatnya harga ikan tawar juga mengalami kenaikan harga.” katanya menambahkan.
Agnes juga menjelaskan bahwa Privinsi Kalimantan Tengah pada Desember 2024 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen secara year on year (y-on-y). dengan kelompok makanan, minuman dan tembaku memiliki andil terbesar terhadap inflasi bulanan yakni sebesar 0,51 persen dan inflasi tahun sebesar 0,65 persen.
Komoditas utama yang memiliki andil inflasi dan deflasi Provinsi Kalimantan Tengah secara mouth to mouth (m-to-m) yakni sebesar 0,48 persen diantaranya komoditas ikan gabus 0,09 persen, bawang merah 0,05 persen, bayam 0,04 persen, ikan nila 0,04 persen dan terong 0,04 persen.
Sementara komoditas yang memiliki andil deflasi selama Desember 2024 diantaranya yakni angkutan udara -0,06 pesen, kentimun -0,01 persen, Ikan tongkol ambu-ambu -0,01 pesen, ikan saluang -0,01 persen dan semangka -0,01 persen.
“Komoditas yang memiliki andil inflasi dan deflasi secara year on year pada Desember 2024 diantaranya yakni emas perhiasan 0,25 persen, sigeret kretek mesin 0,18 persen, ikan gabus 0,15 persen, bawang merah 0,15 persen dan minyak goreng 0,11 persen,” katanya menambahkan.
sementara komoditas utama yang memiliki andil deflasi pada Desember 2024 diantaranya yakni daging ayam ras -0,44 persen, cabe rawit -0,21 persen, angkutan udara -0,16 persen, bensin -0,12 persen dan bahan bakar rumah tangga -0,05 persen.
BPS Kalteng juga mencatat sejumlah data inflasi di 4 kabupaten/kota, dimana pada Desember 2024 mengalami inflasi secara m-to-m. Seperti Sampit terjadi inflasi sebesar 0,36 persen secara m-to-m dan 1,18 persen secara y-on-y.
Kota Palangkaraya terjadi inflasi sebesar 0,24 persen secara m-to-m dan 0,88 persen secara y-on-y. Kabupaten Sukamara juga mengalami inflasi sebesar 0,51 persen secara m-to-m dan 1,19 persen secara y-on-y, disusul Kabupaten Kapuas sebesar 0,90 persen secara m-to-m dan 1,08 persen secara y-on-y.(*)