Reza Prabowo Dorong Sistem Hybrid Masuk Beban Mengajar Guru

PALANGKARAYA – Transformasi pendidikan di Kalimantan Tengah terus diperkuat dengan pemanfaatan teknologi dan pembelajaran hybrid. Para guru di Kalimantan Tengah sudah mulai menerapkan sistem hybrid dalam pembelajaran.

“Saya mendorong agar sistem ini diakui sebagai bagian dari jam mengajar resmi guru, menyusul kebijakan baru Kemendikbudristek yang menurunkan beban minimal mengajar dari 24 jam menjadi 18 jam per minggu,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo saat menutup kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Guru dalam Penguasaan TIK se-Kalteng di Hotel M Bahalap, Jumat (04/07/2025).

Menurutnya, sekarang ada jadwal guru mengajar secara hybrid, saya ingin saat mereka mengajar hybrid itu masuk ke jam mereka mengajar. Karena ada peraturan dari Pak Menteri, dari 24 jam diturunkan menjadi 18 jam.

Ia pun menuturkan pentingnya membuka ruang kolaborasi lintas sekolah secara virtual, mengingat fasilitas pendidikan berbasis digital di Kalteng sudah mulai merata, termasuk TV interaktif dan koneksi jaringan antar sekolah.

“Kita sudah punya fasilitas. Jam mereka juga sudah diakui. Maka, beri mereka ruang untuk mengajar secara virtual lintas sekolah. Ini bagian dari semangat Merdeka Belajar yang harus benar-benar kita rasakan,” ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, Reza mengatakan pihaknya sedang mematangkan sistem Huma Betang Digital, yakni kelas digital lengkap dengan papan tulis interaktif dan kamera pemantau. Guru wajib login di awal pembelajaran agar aktivitas mengajar bisa terpantau otomatis.

Dirinya juga menambahkan, papan digital itu mampu merekam durasi mengajar secara real-time dan langsung terkoneksi dengan sistem pemantauan pimpinan daerah.

“Guru yang sedang mengajar apa, dan siapa yang mengajar, itu dapat dilihat. Setiap papan tulis interaktif ada kameranya. Ini sedang dalam pengembangan dan dimantapkan. Ini lompatan kita di dunia pendidikan di Kalimantan Tengah,” ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, Reza pun mengatakan bahwa pendidikan Kalimantan Tengah harus melangkah lebih maju daripada provinsi lain. Ia mengajak semua pihak kompak menjadi agen perubahan.

Kalimantan Tengah harus memimpin dalam pembaruan sistem pendidikan dan berani menjadi pelopor.

“Kalimantan Tengah harus jadi pembaharu. Mungkin yang lain belum bikin, kita sudah bikin. Yang lain belum pikirkan, kita sudah lakukan,” tandas Reza.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA LAINNYA