PALANGKARAYA – Prof. Bhayu Rhama, ST, MBA, Ph.D., resmi menyandang gelar Guru Besar di Bidang Pariwisata setelah dikukuhkan oleh Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Prof. Salampak, di Aula Rahan Rektorat UPR, Kamis.
Prof. Bhayu menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak universitas atas dukungan dan bimbingan yang diberikan hingga dirinya berhasil meraih jabatan akademik tertinggi.
Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini juga menegaskan bahwa pariwisata harus menjadi sektor unggulan berbasis ilmu terapan yang dikembangkan melalui pendekatan lintas disiplin ilmu dan sinergi berbagai pihak.
“Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus dikembangkan bersama sektor lain, termasuk lingkungan akademik, pemerintah, dan dunia usaha,” ujarnya, Rabu.
Sebagai akademisi, Prof. Bhayu aktif berdiskusi dengan para Guru Besar dari berbagai institusi, termasuk IAIN, IAAN, dan IAKN.
Menurutnya, kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam memastikan pariwisata berkembang sebagai sektor ekonomi yang berkelanjutan dan tidak hanya menjadi sektor pendukung semata.
Dalam pandangannya, Kalimantan Tengah masih sangat bergantung pada sumber daya alam (SDA) seperti pertambangan, perkebunan, dan kehutanan.
Padahal, sektor ini memiliki keterbatasan serta dampak lingkungan yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi melalui penguatan sektor pariwisata.
“Pariwisata bukan sekadar hiburan, tetapi industri besar yang mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Dengan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Kalimantan Tengah, sektor pariwisata seharusnya bisa menjadi salah satu pilar utama ekonomi daerah.
Dekan FISIP UPR ini berharap ke depan, kebijakan pengembangan pariwisata lebih berbasis pada riset dan inovasi sehingga dapat tumbuh secara optimal.
Sebagai akademisi, Prof. Bhayu menekankan peran perguruan tinggi dalam mendukung industri pariwisata melalui penelitian dan inovasi.
Ia menegaskan bahwa pendekatan berbasis data dan riset dapat membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat dan efektif.
“Kami akan terus berkontribusi dalam mengembangkan model pariwisata yang adaptif dan berkelanjutan, sehingga sektor ini benar-benar bisa menjadi tulang punggung ekonomi Kalimantan Tengah,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Dirinya optimistis bahwa sektor pariwisata di Kalimantan Tengah akan berkembang lebih pesat dan memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.(sct)