PALANGKARAYA – Produksi padi di Kalimantan Tengah pada Subround Januari–April 2025 diprediksi mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, total potensi produksi padi mencapai 112,76 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 10,95 persen atau sekitar 11,13 ribu ton GKG dari 2024 yang tercatat sebesar 101,64 ribu ton GKG.
“Peningkatan ini tidak terlepas dari kontribusi beberapa daerah dengan produksi tertinggi, seperti Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Katingan. Sebaliknya, produksi terendah tercatat di Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas, dan Kotawaringin Barat,” kata Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti belum lama ini.
Potensi kenaikan produksi padi terbesar pada awal 2025 ujarnya menambahkan, terjadi di Barito Timur, Seruyan, dan Kotawaringin Timur. Sementara itu, Kabupaten Sukamara, Pulang Pisau, dan Murung Raya diperkirakan mengalami penurunan produksi dibandingkan 2024.
Sejalan dengan pertumbuhan produksi padi, potensi produksi beras pada Subround Januari–April 2025 juga mengalami kenaikan.
Perkiraan produksi beras mencapai 66,98 ribu ton, meningkat 10,95 persen atau 6,61 ribu ton dari periode yang sama pada 2024 yang sebesar 60,37 ribu ton.
“Peningkatan produksi ini mencerminkan efektivitas pengelolaan lahan pertanian serta optimalisasi luas panen. Diketahui, luas panen tanaman padi di lahan sawah harus dikoreksi dengan besaran konversi galengan, sedangkan untuk lahan non-sawah, luas galengan tidak diperhitungkan,” bebernya menambahkan.
Produksi beras sendiri lanjutnya lebih dalam lagi, diperoleh dari konversi gabah ke beras, dengan mempertimbangkan faktor susut dan penggunaan untuk non-pangan. Semua perhitungan dilakukan pada level kabupaten/kota guna mendapatkan data yang lebih akurat.
“Dengan tren positif ini, diharapkan sektor pertanian di Kalimantan Tengah terus berkembang dan mampu menjaga ketahanan pangan daerah,” tutupnya.(sct)