Peran Riset UPR dalam Optimalisasi Lahan Pertanian di Kalteng

AKADEMIKA96 Dilihat

PALANGKARAYA – Peran perguruan tinggi dalam mendorong optimalisasi lahan pertanian berkelanjutan kembali ditegaskan melalui kegiatan riset bersama yang dilaksanakan Universitas Palangka Raya (UPR) bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPH) Provinsi Kalimantan Tengah serta PT Komatsu Marketing and Support Indonesia.

Kegiatan ini menjadi implementasi nyata dari nota kesepahaman (MoU) lintas sektor yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan daerah berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Riset bersama tersebut diwujudkan melalui tanam perdana benih padi varietas Inpari 32 HDB pada lahan CSR Tahun 2025 seluas 6 hektare di Blok A5, Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.

Kegiatan ini melibatkan tim peneliti Fakultas Pertanian UPR yang terdiri dari dosen lintas keahlian, mulai dari agronomi, teknik pertanian, hingga pengelolaan sumber daya lahan, sebagai bentuk kontribusi akademik terhadap persoalan riil di lapangan.

Tim peneliti Fakultas Pertanian UPR, Prof. Dr. Ir. Sosilawaty, M.P menegaskan bahwa Kalimantan Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Potensi besar ini membutuhkan strategi pengelolaan yang terintegrasi lintas sektor dan berbasis kearifan lokal. Di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat penting, tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai penghasil riset dan inovasi yang dapat diterapkan langsung di masyarakat,” ujar Prof. Sosilawaty.

Menurutnya, tantangan seperti kerentanan perubahan iklim, degradasi lingkungan, serta keterbatasan teknologi pertanian masih menjadi kendala utama dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan.

Dalam riset ini, pendekatan ilmiah diterapkan melalui perbandingan metode pengolahan dan penanaman lahan. Dari total 6 hektare lahan, 3 hektare diolah menggunakan mesin pertanian modern seperti Komatsu Farming Bulldozer D21PL dan D32PLL, sementara 3 hektare lainnya menggunakan hand tractor.

Metode tanam yang diterapkan pun beragam, mulai dari Tanam Benih Langsung (TABELA), tebar benih manual, hingga Tanam Pindah (TAPIN), guna memperoleh data komparatif yang akurat terkait efektivitas dan keberlanjutan sistem tanam.

Disisi lain, Wakil Rektor Bidang Akademik UPR, Dr. Natalina Asie, M.A., menyampaikan bahwa keterlibatan perguruan tinggi dalam kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral akademisi untuk mendukung pembangunan daerah.

“Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mengawal arah pembangunan agar sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat, kampus dapat menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan nyata di lapangan,” jelas Dr. Natalina Asie.

Perguruan tinggi, menurutnya, harus hadir dalam menyediakan rekomendasi kebijakan berbasis riset serta memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal.

Lebih lanjut, riset bersama ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga pada pengembangan model pengelolaan lahan rawa dan gambut yang ramah lingkungan.

Hal ini dinilai sejalan dengan kebutuhan Kalimantan Tengah sebagai salah satu lumbung pangan potensial nasional, sekaligus wilayah yang memiliki ekosistem sensitif.

Kegiatan ini juga menjadi contoh konkret bagaimana hilirisasi riset perguruan tinggi dapat berjalan efektif ketika didukung oleh kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta.

Dukungan teknologi dari PT Komatsu, pendampingan kebijakan dari pemerintah, serta basis ilmiah dari UPR membentuk ekosistem riset terapan yang berorientasi pada solusi.

Momentum pelaksanaan riset ini yang bertepatan dengan Dies Natalis UPR ke-62 semakin menegaskan komitmen universitas dalam memperkuat perannya sebagai agen pembangunan daerah.

Sejak berdiri pada 1963, UPR terus berupaya menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan dengan tantangan lokal dan global, termasuk dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan visi Indonesia Emas 2045.

Melalui riset pertanian berkelanjutan ini, UPR menunjukkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga pengetahuan dan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Optimalisasi lahan pertanian berbasis riset diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, menjaga kelestarian lingkungan, serta mendorong kesejahteraan petani secara berkelanjutan di Kalimantan Tengah.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *