JAKARTA – Sebagai komitmen mendorong kesetaraan gender dan integritas perempuan di sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara hybrid bertema “Perempuan Cerdas, Berdaya, dan Berintegritas Menuju Indonesia Emas”, di momentum peringatan Hari Kartini.
“Kesetaraan gender memiliki korelasi erat dengan integritas suatu bangsa. Ini harus ditanamkan sejak dini,” kata Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, Selasa.
Acara ini diikuti lebih dari 3.000 peserta daring dan 200 peserta luring dari internal OJK, pemangku kepentingan, hingga anggota Komisi XI DPR RI.
Melalui kegiatan ini, OJK menegaskan pentingnya partisipasi perempuan dalam membentuk sektor keuangan yang inklusif dan bersih dari praktik korupsi.
“Perempuan Indonesia harus sadar bahwa integritas dimulai dari rumah. Pola asuh yang bijak akan melahirkan generasi tangguh dan jujur,” ujar Sophia,
Dirinya juga menyoroti maraknya korban pinjol ilegal di kalangan perempuan serta pengaruh budaya konsumtif akibat FOMO.
OJK juga memperkuat komitmennya melalui penerapan Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), sinergi dengan KPK, serta penguatan Whistleblowing System (WBS).
Perempuan, dalam hal ini, disebut memiliki peran vital menjaga budaya anti-fraud dan menolak gratifikasi.
“Perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang berani dan penuh integritas. Habis gelap, terbitlah terang,” bebernya menambahkan.
Disisi lain, Duta Besar RI untuk Portugal, Susi Marleny Bachsin menyampaikan bahwa perempuan bukan sekadar pelaku ekonomi, tetapi motor perubahan.
“Kita mempercepat langkah menuju Indonesia Emas 2045 melalui partisipasi aktif perempuan di sektor jasa keuangan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan menekankan pentingnya literasi nilai dan peran ibu dalam era digital.
“Sekarang, guru anak bukan hanya di sekolah. Etika dan empati harus ditanamkan dari rumah oleh ibu sebagai pendidik pertama,” tutupnya.(sct)
