Rektor UPR Raih Penghargaan HA IPB Award 2025

AKADEMIKA97 Dilihat

PALANGKARAYA – Penghargaan Top 100 Alumni Prominen yang diterima Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., IPU di ajang HA IPB Award 2025 menjadi penegasan bahwa kiprah akademisi di luar Pulau Jawa mendapatkan pengakuan di tingkat nasional.

Apresiasi tersebut mencerminkan kontribusi nyata perguruan tinggi daerah khususnya UPR dalam pembangunan sumber daya manusia, pengembangan ilmu pengetahuan, serta penguatan peran pendidikan tinggi dalam konteks kebangsaan.

Penghargaan bergengsi itu diberikan oleh Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) dalam rangkaian Pesta Rakyat Alumni IPB Pulang Kampung (PRA IPK) yang digelar di Graha Widya Wisuda (GWW) IPB Bogor, Kamis (18/1/2025)

Ajang tersebut juga menghadirkan para tokoh nasional, akademisi, serta pimpinan perguruan tinggi dari berbagai wilayah Indonesia.

Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., IPU menyampaikan bahwa penghargaan tersebut memiliki makna strategis, tidak hanya bagi dirinya secara personal, tetapi juga bagi Universitas Palangka Raya dan perguruan tinggi di luar Pulau Jawa secara umum.

“Penghargaan ini menunjukkan bahwa kontribusi akademisi daerah memiliki posisi yang setara dan diakui dalam pembangunan nasional,”

“Perguruan tinggi di luar Pulau Jawa memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan karakter dan kebutuhan wilayahnya,” ujarnya belum lama ini.

Ia menilai, pengakuan nasional terhadap pimpinan perguruan tinggi daerah menjadi sinyal positif bagi upaya pemerataan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Menurutnya, tantangan geografis dan keterbatasan sumber daya tidak boleh menjadi penghalang bagi perguruan tinggi daerah untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi strategis bagi bangsa.

Prof. Salampak menjelaskan bahwa Universitas Palangka Raya selama ini berupaya menempatkan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang responsif terhadap isu-isu lokal dan nasional.

Penguatan tridarma perguruan tinggi dijalankan dengan pendekatan kontekstual, terutama melalui riset dan inovasi yang berbasis potensi sumber daya alam, sosial, dan budaya Kalimantan Tengah.

“Perguruan tinggi daerah memiliki keunggulan komparatif karena berada langsung di tengah masyarakat dan lingkungan yang menjadi objek kajian,”

“Hal ini memungkinkan riset dan pengabdian yang dihasilkan lebih relevan, aplikatif, dan berdampak langsung bagi pembangunan daerah,” katanya.

Dirinya menambahkan, pengakuan nasional tersebut menjadi motivasi bagi sivitas akademika UPR untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola, sumber daya manusia, serta jejaring kolaborasi dengan berbagai pihak.

Menurutnya, kemajuan perguruan tinggi daerah harus dibangun melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan institusi pendidikan tinggi.

Prof. Salampak juga menekankan pentingnya peran akademisi daerah dalam menjaga keberagaman perspektif pembangunan nasional.

Ia menyebut bahwa pembangunan Indonesia tidak dapat dipandang dari satu sudut wilayah saja, melainkan membutuhkan kontribusi pemikiran dan praktik dari seluruh daerah, termasuk wilayah luar Pulau Jawa.

“Akademisi daerah memiliki tanggung jawab moral untuk menghadirkan solusi atas persoalan lokal yang juga berdampak nasional, seperti isu lingkungan, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan. Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa peran tersebut harus terus diperkuat,” ujarnya.

Universitas Palangka Raya berkomitmen menjadikan pengakuan tersebut sebagai pijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset yang berdaya saing.

Dirinya berharap, semakin banyak akademisi daerah yang memperoleh apresiasi serupa, dapat mendorong kepercayaan diri dan semangat inovasi di lingkungan perguruan tinggi luar Pulau Jawa.

Keberhasilan perguruan tinggi daerah tidak diukur semata dari capaian institusional, tetapi dari sejauh mana kehadirannya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, penguatan karakter, integritas, dan kepemimpinan akademik menjadi aspek penting dalam pengelolaan perguruan tinggi.

Menurutnya lebih dalam, penghargaan yang diterimanya merupakan amanah untuk terus memperluas kontribusi Universitas Palangka Raya dalam pembangunan nasional melalui pendidikan tinggi yang inklusif, berkualitas, dan berorientasi pada keberlanjutan.

“Pengakuan nasional ini menjadi tanggung jawab bagi kami untuk terus membuktikan bahwa perguruan tinggi daerah mampu menjadi pusat keunggulan, agen perubahan, dan mitra strategis dalam membangun Indonesia dari pinggiran,” tandas Salampak.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *