PALANGKARAYA – Kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Provinsi Kalimantan Tengah, baik konvensional maupun syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan posisi September 2023.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng mencatat, Per September 2024, total Aset yang meningkat sebesar Rp0,52 triliun atau 29,16 persen yoy dari sebesar Rp1,78 triliun menjadi sebesar Rp2,30 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar Rp0,54 triliun atau 68,59 persen yoy dari sebesar Rp0,80 triliun menjadi sebesar Rp1,34 triliun.
“Sementara dari Kredit/Pembiayaan yang meningkat sebesar Rp0,40 triliun atau 28,14 persen yoy dari sebesar Rp1,41 triliun menjadi sebesar Rp1,81 triliun, dengan tingkat kredit macet atau NPL/NPF pada bulan September 2024 meningkat sebesar 2,71 persen yoy dari 3,32 persen menjadi 6,03 persen,” kata Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, Sabtu.
Pihaknnya juga mencatat bahwa Perkembangan Jumlah investor (Jumlah Single Investor Identification/SID) pada Sektor Pasar Modal mengalami perkembangan positif, tercermin dari jumlah investor saham hingga September 2024 tercatat meningkat sebanyak 11.128 investor atau sebesar 11,92 persen yoy dari 93.367 investor pada bulan September 2023 menjadi 104.495 pada bulan September 2024.
Jumlah nilai saham juga mengalami peningkatan sebesar Rp2.077,11 miliar atau 129,90 persen yoy dari sebesar Rp1.599,03 miliar menjadi Rp3.676,14 miliar, selanjutnya nilai transaksi saham pada bulan September 2024 mengalami peningkatan sebesar Rp162 miliar atau 69,84 persen yoy dari sebesar Rp233 miliar menjadi sebesar Rp395 miliar.
Jumlah nasabah APERD, baik perorangan maupun institusi, terus mengalami peningkatan positif setiap tahunnya, namun hal ini tidak sejalan dengan nilai penjualannya yang mengalami penurunan sebesar Rp6,34 miliar atau negatif 36,37 persen yoy dari sebesar Rp14,67 miliar menjadi sebesar Rp8,33 miliar.
“Hal ini dapat disebabkan oleh adanya diversifikasi produk investasi atau pengalihan instrumen investasi ke instrumen lainnya yang mengikuti perkembangan dan ekonomi global,” tutupnya.