Produksi Padi di Kalteng Sepanjang Januari-Desember 2024 Naik 10,69 Persen

PALANGKARAYA – Produksi padi di Provinsi Kalimantan Tengah sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai 366,15 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat 35,37 ribu ton atau 10,69 persen dibandingkan 2023 yang tercatat sebesar 330,78 ribu ton GKG.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa produksi padi tertinggi terjadi pada Agustus 2024, yakni sebesar 94,12 ribu ton GKG. Sementara itu, produksi terendah tercatat pada Januari dengan hanya 0,37 ribu ton GKG.

“Jika dilihat berdasarkan Subround, peningkatan produksi terjadi di tiga periode, yaitu Januari−April, Mei−Agustus, dan September−Desember 2024, dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,95 ribu ton atau 0,94 persen, 18,90 ribu ton 14,78 persen, dan 15,52 ribu ton 15,18 persen dibandingkan 2023,” ujar Agnes belum lama ini.

Menurutnya, peningkatan produksi ini disebabkan oleh meningkatnya produktivitas padi pada dua Subround pertama dan bertambahnya luas panen pada Subround Mei−Agustus serta September−Desember.

Luas panen bertambah masing-masing 3,46 ribu hektare 9,19 persen dan 7,67 ribu hektare 22,93 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Di sisi lain, beberapa daerah mengalami penurunan produksi, seperti Kabupaten Barito Timur, Barito Utara, dan Seruyan. Sebaliknya, Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Katingan mencatatkan peningkatan signifikan.

Kabupaten Kapuas menjadi daerah dengan produksi padi tertinggi, disusul Pulang Pisau dan Katingan. Sementara itu, produksi terendah tercatat di Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas, dan Kotawaringin Barat.

Jika dikonversi ke dalam bentuk beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang 2024 setara dengan 217,50 ribu ton beras, meningkat 21,01 ribu ton 10,69 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 196,49 ribu ton.

“Produksi beras tertinggi terjadi pada Agustus 2024 dengan 55,91 ribu ton, sedangkan produksi terendah tercatat pada Januari, yaitu 0,22 ribu ton,” tutup Agnes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *