PALANGKARAYA – Mempersiapkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Pelatihan kepada Petugas Survey Literasi dan Inklusi Keuangan, Senin.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Best Western Kota Palangka Raya sejak tanggal 28 sampai dengan 30 November 2024 kemarin ini. Hadir Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Agnes Widiastuti, S.Si.,M.E, Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz.
Instruktur Nasional Elisamarta Rotua Sibagariang, dan Peserta Pelatihan sebanyak 12 peserta dari Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kota Palangka Raya yang terdiri dari 3 Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) dan 9 Petugas Pendata Lapangan (PPL).
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah Primandanu Febriyan Aziz menyampaikan bahwa latar belakang dilaksanakannya Survey Literasi dan Inklusi Keuangan ini merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang menargetkan indeks inklusi keuangan sebesar 90 pesen pada 2024.
“Diperlukan pelaksanaan SNLIK pada setiap tahunnya. Selanjutnya, pada Undang – Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), sektor keuangan menjadi salah satu dari 45 indikator utama pembangunan,” kata Primandanu.
Menurutnya, sektor keuangan diarahkan dapat menjadi sumber pembiayaan yang inovatif, efisien, stabil, dan inklusif. Inklusi keuangan menjadi salah satu indikator utama pembangunan dalam RPJPN 2025-2045 yaitu sebesar 98 persen.
Oleh karena itu, OJK dengan BPS melaksanakan SNLIK setiap tahunnya. Pada tanggal 18 Oktober 2024 yang lalu telah dilakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Persiapan SNLIK Tahun 2025.
“Harapannya, persiapan dan pelaksanaan SNLIK tahun 2025 seperti pelatihan petugas lapangan pada 3 (tiga) hari ini dapat berjalan dengan baik dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Besar harapan kami atas terselenggaranya pelatihan ini dapat memberikan manfaat pemahaman yang baik bagi peserta peserta dan dapat memberikan peningkatan kesejahteraan pada seluruh masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah,” bebernya menambahkan.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menyampaikan bahwa saat ini telah dilaksanakan kerjasama kedua kalinya antara OJK dengan BPS dalam pelaksanaan Survey Literasi dan Inklusi Keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah.
“Adapun survey ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat literasi dan inklusi keuangan, sebagai bahan evaluasi terhadap efektivitas progam literasi dan inklusi keuangan, dan sebagai bahan perencanaan program kegiatan literasi dan inklusi keuangan pada tahun berikutnya,” kata Agnes.
Lanjut Agnes, survey literasi dan inklusi keuangan tahun ini akan berfokus pada responden Anggota Rumah Tangga (ART) berusia 15-79 tahun, yang dipilih secara menyeluruh di 34 provinsi di Indonesia mencakup 120 Kabupaten/Kota dan 8 wilayah Kantor Regional/Kantor OJK.
Pada Tahun 2025 di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 3 wilayah kabupaten yang akan menjadi sampel, yaitu Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kota Palangka Raya.
Sampel Blok Sensus yang akan diambil sebanyak 27 Blok Sensus, dengan total sampel rumah tangga sebanyak 270 sampel. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara tatap muka langsung menggunakan CAPI (Computer-Assisted Personal Interview) dengan pelaksanaan lapangan mulai tanggal 22 Januari sampai dengan 11 Februari 2024.
“Saya berharap kegiatan kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, dengan mempersiapkan segala hal mulai dari pelatihan hingga pelaksanaan survey yang baik agar data yang dihasilkan juga berkualitas baik”. Terang Agnes.
Dalam Pelatihan Petugas Lapangan SNLIK ini juga terdapat materi mengenai Pengenalan OJK dan Lembaga Jasa Keuangan yang disampaikan oleh Pengawas Junior Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Keuangan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Noor Bima Haru Kurniawan, dan materi pembekalan pada petugas lapangan yang disampaikan oleh Instruktur Nasional BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Elisamarta Rotua Sibagariang.