PALANGKARAYA – Pemutaran perdana film Bugday Tanesi atau A Piece of Grain di Studio XXI Palma menghadirkan suasana penuh haru dan inspirasi.
Kehadiran langsung tokoh utamanya, Senator Turki Serkan Bayram membuat momen tersebut tak sekadar nonton bareng, tetapi juga ajakan untuk memaknai kembali arti perjuangan hidup dan kemanusiaan.
Film ini menampilkan kisah nyata Bayram yang kehilangan kedua tangannya akibat luka bakar semasa kecil, namun tetap bangkit hingga menjadi senator. Kisahnya menjadi simbol harapan bagi penyandang disabilitas di seluruh dunia.
“Saya sangat tersentuh. Film ini memberikan pelajaran hidup yang luar biasa dan penuh makna,” kata Ketua DPW Partai NasDem Kalimantan Tengah, Faridawaty Darland Atjeh, yang turut hadir bersama jajaran pengurus, Sabtu malam (14/6/2025).
Faridawaty menekankan bahwa kehadiran film ini bukan hanya membawa pesan inklusi, tapi juga mendorong empati publik terhadap perjuangan penyandang disabilitas.
Menurutnya menambahkan, pemutaran perdana di Palangkaraya menjadi bentuk dukungan terhadap semangat kesetaraan dan kemanusiaan lintas bangsa.
“Ini lebih dari sekadar tontonan. Ini adalah seruan agar kita lebih membuka ruang bagi semua, tanpa kecuali,” tegas Faridawaty.
Sementara itu, Serkan Bayram menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat warga Kalimantan Tengah.
“Penyandang disabilitas bukan objek belas kasihan. Kami hanya ingin diberi kesempatan yang sama,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa film ini bukan tentang kesedihan, tapi tentang harapan. Bayram juga menyatakan bahwa Bugday Tanesi merupakan bentuk suara dari mereka yang selama ini terpinggirkan, sekaligus pengingat bahwa keberanian tumbuh dari luka yang diberdayakan.
“Kisah ini adalah tentang harapan. Saya ingin dunia tahu bahwa keterbatasan bukan akhir dari segalanya,” tandasnya.(sct)