PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2025 sebesar 134,35, naik 1,16 persen dibanding Agustus 2025 yang berada di angka 132,81.
Kepala BPS Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,12 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) justru turun 0,04 persen.
“Hampir semua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor tanaman pangan naik 1,74 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,65 persen, peternakan 0,36 persen, dan perikanan 0,74 persen,” ujar Agnes, Kamis (2/10/2025).
Meski demikian, ia menyebut penurunan masih terjadi di subsektor hortikultura yang turun 4,71 persen. Hal ini dipicu turunnya harga sejumlah komoditas, seperti semangka, cabai rawit, tomat, dan sayuran lainnya.
“Secara umum, kenaikan NTP ini menunjukkan perbaikan daya beli petani di Kalteng, meskipun fluktuasi harga hortikultura masih menjadi tantangan,” tambah Agnes.
Ia berharap tren positif ini dapat terus berlanjut seiring upaya penguatan sektor pertanian di daerah. “Kondisi ini perlu terus dijaga agar kesejahteraan petani semakin meningkat,” pungkasnya.(sct)