KATINGAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di daerah melalui program Training of Trainers (ToT).
Dalam kegiatan ini, Camat, Lurah, dan Kepala Desa di Kabupaten Katingan dilibatkan sebagai mitra strategis untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang layanan keuangan.
Kepala Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, melalui Kepala Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis, Andrianto Suhada, menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan aparat lokal dalam mendukung edukasi keuangan.
“Melalui program ToT ini, para Camat, Lurah, dan Kepala Desa di Katingan diharapkan dapat menjadi partner strategis untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” ujar Andrianto, Senin.
Akses Keuangan dan Kesejahteraan
Dalam kesempatan tersebut, Andrianto juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap akses layanan keuangan, baik melalui lembaga formal maupun program inklusi yang dirancang pemerintah dan OJK.
Dirinya berharap edukasi ini memberikan ilmu dan pengetahuan baru sehingga Kabupaten Katingan dapat terus berkembang, khususnya dalam hal akses keuangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program ToT ini merupakan bagian dari inisiatif OJK untuk mewujudkan pemerataan layanan keuangan hingga ke pelosok, memperkuat kemampuan aparat lokal dalam mendampingi masyarakat, serta mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif di wilayah Katingan.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Bupati Katingan, Sutoyo, S.STP., M.AP., menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Kabupaten Katingan.
“era digitalisasi 4.0 memberikan dampak signifikan pada layanan keuangan, sehingga masyarakat perlu dibekali pemahaman yang memadai untuk mengelola keuangan secara bijak,” kata Sutoyo.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, terutama di Kabupaten Katingan. Dirinya berharap Camat, Lurah, dan Kepala Desa dapat lebih berhati-hati dan bijak dalam mengelola keuangan.
Sinergi untuk Lawan Keuangan Ilegal
Selain mendorong pengelolaan keuangan yang baik, Sutoyo juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemerintah Daerah, dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk menghadapi tantangan, seperti judi online, aktivitas keuangan ilegal, dan penyalahgunaan narkoba.
“Di awal tahun ini, saya berharap sinergi antara OJK, Pemerintah Daerah, dan LJK dapat terjalin dengan baik untuk bersama-sama memberantas judi online, aktivitas keuangan ilegal, dan narkoba di Kabupaten Katingan,” tegas Sutoyo.
Kegiatan ToT ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk membangun ekosistem keuangan yang lebih sehat dan inklusif, sekaligus melindungi masyarakat dari potensi risiko yang merugikan.