PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat adanya perkembangan positif dalam jumlah investor di sektor pasar modal.
Hingga Desember 2024, jumlah investor saham di Kalteng meningkat 9,60 persen secara tahunan (yoy), mencapai 106.681 investor dari sebelumnya 97.338 investor pada Desember 2023.
“Meskipun jumlah investor mengalami kenaikan, nilai saham tercatat mengalami penurunan sebesar Rp898,95 miliar atau -21,06 persen yoy, dari Rp4.278,64 miliar menjadi Rp3.379,69 miliar,” ujar Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, Minggu.
Selain itu, nilai transaksi saham pada Desember 2024 juga mengalami penurunan signifikan sebesar Rp6.633,8 miliar atau -91,54 persen yoy, dari Rp7.246,56 miliar menjadi Rp612,76 miliar.
Di sisi lain, jumlah nasabah Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), baik perorangan maupun perusahaan, terus menunjukkan tren positif.
Nilai penjualan produk reksa dana meningkat sebesar Rp7,32 miliar atau 121,25 persen yoy, dari Rp6,03 miliar menjadi Rp13,35 miliar.
“Peningkatan ini dipengaruhi oleh diversifikasi produk investasi serta adanya peralihan instrumen investasi ke produk lain yang lebih sesuai dengan kondisi ekonomi global,” tambah Primandanu.
Pihaknya terus mendorong literasi dan inklusi keuangan agar masyarakat semakin memahami berbagai pilihan investasi yang tersedia.(sct)