PALANGKARAYA – Bandan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, frekuensi penerbangan di Kalimantan Tengah selama Agustus 2024 meningkat sebesar 1,22 persen dibanding Juli 2024, dari 1.232 penerbangan menjadi 1.247 penerbangan.
“Frekuensi penerbangaan selama Agustus 2024 lebih tinggi dibanding frekuensi penerbangan pada bulan yang sama tahun 2023 dan tahun 2022,” kata Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, Sabtu (05/10/2024).
Kendati frekuensi penerbangan terjadi peningkatan, namun dari sisi jumlah penumpang angkutan udara pada Agustus 2024 mengalami penurunan sebesar 6,86 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari 129.116 orang menjadi 120.262 orang.
Penurunan ini berasal dari jumlah penumpang yang datang turun 14,12 persen, meskipun penumpang yang berangkat naik 1,47 persen.
Sementara itu, volume arus barang yang menggunakan angkutan udara juga mengalami penurunan sebesar 5,79 persen.
Penurunan ini lanjutnya lagi, berasal dari volume barang bagasi yang dibongkar turun 15,29 persen dan berasal dari volume barang bukan bagasi yang dimuat turun 5,63 persen dan yang dibongkar turun 3,77 persen.
Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, frekuensi penerbangan pada Agustus 2024 mengalami peningkatan sebesar 28,69 persen, yaitu dari 969 penerbangan Agustus 2023 menjadi 1.247 penerbangan Agustus 2024.
Jika dilihat dari bandar udara yang digunakan, selama Agustus 2024 terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara di Kalimantan Tengah dibanding bulan sebelumnya.
“Penurunan terjadi di seluruh bandara, kecuali di Bandara H.Asan Sampit yang naik sebesar 31,49 persen dari 4.078 orang menjadi 5.362 orang,” bebernya menambahkan.
Jumlah penumpang di Bandara Iskandar Pangkalan Bun turun sebesar 9,87 persen dari 49.699 orang menjadi 44.795 orang.
Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya turun sebesar 6,95 persen dari 70.416 orang menjadi 65.520 orang, dan bandara lainnya turun sebesar 6,87 persen dari 4.923 orang menjadi 4.585 orang.
Penumpang angkutan udara di Kalimantan Tengah terkonsentrasi di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya 54,48 persen, diikuti Bandara Iskandar Pangkalan Bun 37,25 persen, Bandara H. Asan Sampit 4,46 persen dan bandara lainnya 3,81 persen.
Sementara itu, total volume arus barang mencapai 2.116 ton yang terdistribusi melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya 73,96 persen, Bandara Iskandar Pangkalan Bun 20,42 persen, Bandara H.Asan Sampit 4,58 persen dan bandara lainnya 1,04 persen.(nd)