PALANGKA RAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Program Peningkatan Kapasitas Kampung Iklim (ProKlim) di Hotel Alltrue, Palangka Raya, Kamis (13/3/2025). Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah daerah, perangkat desa, hingga masyarakat yang terlibat langsung dalam program tersebut.
Acara ini dihadiri oleh camat dari Kecamatan Jekan Raya, Sabangau, Mantangai, Maliku, Dusun Selatan, dan Tasik Payawan, serta Kepala Desa Pararapak. Selain itu, perwakilan dari DLH Kota Palangka Raya dan beberapa kabupaten seperti Kotawaringin Barat, Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, dan Katingan turut serta dalam kegiatan ini.
Sekretaris DLH Provinsi Kalteng, Noor Halim, yang mewakili Kepala Dinas, menegaskan bahwa ProKlim adalah strategi utama dalam pengendalian perubahan iklim di tingkat lokal.
“Program ini telah berjalan sejak 2012 sebagai implementasi kebijakan nasional dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Tujuannya adalah menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi nyata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa partisipasi daerah dalam ProKlim terus meningkat. Pada 2023, program ini telah melibatkan 33 provinsi dan 268 kabupaten/kota dengan dukungan dari 23 lembaga serta dunia usaha. Hingga 2024, tercatat sekitar 11.000 lokasi ProKlim di seluruh Indonesia.
“Di Kalimantan Tengah, sejak 2015, sebanyak 193 kampung iklim telah terdaftar dalam Sistem Registri Nasional,” tambahnya.
Tahun ini, DLH Kalteng, melalui pendanaan RBP REDD+ dan bekerja sama dengan Yayasan Penabulu, mengadakan studi banding bagi 15 desa kampung iklim. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas desa-desa ProKlim agar dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. (Mita)