Disdik Kalteng Umumkan Perubahan Jadwal Libur Sekolah 

PALANGKARAYA – Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah resmi mengubah jadwal Libur Khusus Puasa dan Idulfitri 2025 bagi peserta didik SMA, SMK, dan SKH se-Kalteng.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo menyampaikan bahwa perubahan ini tertuang dalam Surat Disdik Kalteng Nomor 421/498/PSMA.03/I/2025 tertanggal 4 Februari 2025, yang mengacu pada Surat Edaran Bersama tiga menteri mengenai pembelajaran selama Ramadan.

Penyesuaian ini juga dimaksudkan agar proses pendidikan tetap sejalan dengan semangat kebersamaan dan penguatan karakter religius.

“Kami ingin memastikan bahwa peserta didik tetap mendapatkan haknya dalam pendidikan, sekaligus memberikan ruang bagi mereka untuk memperdalam nilai-nilai keagamaan selama Ramadan,”

“Silaturahmi selama libur Idulfitri juga menjadi bagian penting dari pendidikan karakter, karena mengajarkan nilai persaudaraan dan toleransi,” ujarnya, Jumat (07/03/2025).

Ia pun menuturkan, pelaksanaan libur Idulfitri kali ini akan dimulai pada 21, 22, 24–28 Maret dan 2, 3, 4, 5, 7, 8 April 2025, dengan KBM kembali aktif pada 9 April 2025.

Sementara itu, kegiatan fisik berat dihentikan selama Ramadan untuk menjaga stamina peserta didik yang menjalankan ibadah puasa.

Reza menekankan bahwa momentum Ramadan dan Idulfitri harus dimanfaatkan peserta didik untuk mempererat persaudaraan serta menumbuhkan jiwa gotong royong sebagaimana diajarkan dalam falsafah Huma Betang.

“Generasi muda Kalteng harus diberi ruang tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal, agar tumbuh sebagai pribadi unggul dan berkarakter,” ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, Reza pun mengatakan bahwa pendidikan harus berjalan selaras dengan nilai-nilai Belom Bahadat, yakni hidup dengan tata krama, sopan santun, dan kehormatan terhadap sesama.

Dirinya juga menambahkan, Disdik Kalteng terus berupaya mengembangkan kebijakan yang menjembatani kepentingan pendidikan formal dan pembentukan karakter berbasis budaya lokal.

“Generasi muda Kalteng harus menjadi tuan di daerahnya sendiri, berdaya saing tinggi tanpa melupakan akar budaya dan nilai-nilai kebersamaan,” tandas Reza.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *