KASONGAN – Pemerintah terus menggalakkan perubahan pola hidup masyarakat melalui Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah), yang secara serentak dimulai di 12 sekolah pada Senin, 4 Agustus 2025. Program ini menjadi bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional berbasis promotif dan preventif.
Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi menjelaskan bahwa melalui program ini, masyarakat khususnya generasi muda didorong untuk melakukan pemeriksaan kesehatan meski dalam keadaan sehat.
Pemerintah ingin mengubah pola lama di mana orang baru ke fasilitas kesehatan saat sudah sakit.
“Dalam keadaan sehat sekalipun, masyarakat didorong untuk datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan dirinya secara gratis. Untuk mencegah hal-hal buruk di kemudian hari sebelum semuanya terlambat,” ujar Hasan.
Ia menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat dalam menanamkan budaya hidup sehat sejak dini.
Oleh karena itu, pemerintah bahkan mendatangi langsung sekolah-sekolah agar anak-anak bisa diperiksa kesehatannya secara rutin dan gratis.
Program CKG Sekolah merupakan bagian dari program prioritas “Hasil Terbaik Cepat” bidang kesehatan yang dicanangkan Presiden. Sejak pertama kali diluncurkan pada 10 Februari 2025, CKG telah menjangkau lebih dari 16 juta orang dari berbagai kelompok usia di Indonesia.
Target jangka panjang program ini adalah mencapai seluruh populasi Indonesia, yaitu 281 juta penduduk.
Dari jumlah itu, 53,8 juta merupakan anak-anak sekolah dari 282 ribu satuan pendidikan, termasuk SD, SMP, SMA, Madrasah, dan Sekolah Rakyat.
Tenaga Ahli Utama PCO, Adita Irawati, menambahkan bahwa program ini adalah bentuk investasi kesehatan jangka panjang demi membentuk generasi unggul.
Pemeriksaan yang dilakukan akan membantu mendeteksi potensi penyakit sejak dini dan memberikan penanganan preventif.
“CKG Sekolah merupakan investasi jangka panjang di sektor kesehatan bagi anak dan remaja,” tandas Adita.(sct)