PALANGKARAYA – Kinerja Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan signifikan per Januari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz menyebutkan bahwa total aset meningkat 14,29 persen year on year (yoy), dari Rp74,97 triliun menjadi Rp85,68 triliun.
“Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan di Kalteng, yang turut ditopang oleh stabilitas ekonomi daerah dan efisiensi pengelolaan keuangan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,79 persen yoy atau sebesar Rp4,60 triliun dari Rp42,62 triliun menjadi sebesar Rp47,22 triliun,”kata Primandanu pada kegiatan media update, Rabu.
Ia pun menuturkan, kredit atau pembiayaan yang disalurkan Bank Umum turut mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,40 persen yoy atau Rp2,98 triliun, dari Rp46,64 triliun menjadi Rp49,63 triliun, dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di angka aman sebesar 1,76 persen.
Komposisi kredit masih didominasi oleh kredit konsumtif sebesar Rp18,04 triliun atau 39,63 persen, diikuti kredit modal kerja Rp15,54 triliun (34,10 persen) dan kredit investasi Rp13,06 triliun (26,27 persen).
Lima sektor terbesar pengguna kredit yaitu pertanian, peralatan rumah tangga, perdagangan besar dan eceran, pemilikan rumah tinggal, serta industri pengolahan.
“Pertanian menyerap Rp14,46 triliun atau 29,14 persen dari total kredit, dengan NPL hanya 0,71 persen,” ujarnya lagi.
Tidak hanya itu Primandanu pun mengatakan, kredit yang disalurkan bank umum lebih banyak mengalir ke sektor non-UMKM sebesar Rp31,85 triliun atau 64,17 persen, selebihnya kepada sektor UMKM.
Dirinya juga menambahkan, lima wilayah dengan penyaluran kredit terbesar di Kalimantan Tengah adalah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Utara, dan Kapuas.
“Data ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di Kalimantan Tengah tetap tumbuh positif dan inklusif,” tandas Primandanu (sct).