PALANGKARAYA – Daging ayam ras menjadi komoditas penyumbang deflasi tertinggi di Kalimantan Tengah selama April 2025 sebesar -0,63 persen, disusul bahan bakar rumah tangga -0,04 persen, angkutan udara -0,03 persen, bensin -0,02 peresn, dan rempela hati ayam -0,02 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, mengatakan stok daging ayam ras memang meningkat, namun permintaan menurun pasca lebaran, yang menyebabkan harga anjlok.
“Seperti yang kita ketahui bahwa daging ayam ras pada April 2025 ini mengalami deflasi dan ini terjadi di semua kota inflasi di Kalimantan Tengah,” ujar Agnes belum alam ini
Ia menambahkan, penurunan harga ini berdampak pada peternak karena harga jual turun sementara biaya produksi tetap.
Untuk itu, ujarnya menambahkan, perlu upaya menjaga kestabilan pasokan agar harga tidak fluktuatif ekstrem.
“Hal ini juga diharapkan berlaku pada komoditas lainnya. Tentunya kembali pada kebijakan Pemerintah Daerah seperti apa, karena BPS hanya mencatat,” jelasnya.
Secara umum, Kalimantan Tengah mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 108,02. Inflasi tertinggi terjadi di Kapuas 1,81 persen dan terendah di Sampit 0,69 persen.
Lanjutnya menjelaskan bahwa inflasi disumbang kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran seperti perawatan pribadi 8,53 persen, pendidikan 2,23 persen, dan makanan-minuman/restoran 2,14 persen.
Sementara itu, kelompok transportasi -2,08 persen, informasi dan komunikasi -0,45 persen, serta perumahan dan bahan bakar rumah tangga -0,25 persen justru mengalami penurunan indeks.
“ Jika dilihat secara month-to-month (m-to-m), Inflasi Kalimantan Tengah tercatat 0,61 persen, dan year-to-date (y-to-d) sebesar 1,29 persen,” tutupnya.(sct)