JAKARTA – Pasar saham domestik mencatat pelemahan cukup dalam di tengah dinamika geopolitik global. Indeks harga saham gabungan (IHSG) secara bulanan (mtd) melemah 3,46 persen ke level 6.927,68.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan bahwa secara tahunan (ytd) turun 2,15 persen. Penurunan ini turut berdampak pada kapitalisasi pasar yang tercatat sebesar Rp12.178 triliun, atau menyusut 1,95 persen secara mtd.
“Sepanjang Juni 2025, investor non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp8,38 triliun. Secara ytd, net sell mencapai Rp53,57 triliun, dengan pelemahan mayoritas terjadi di sektor industri dan keuangan, sementara sektor transportasi dan bahan baku justru menguat,” ujarnya, Selasa (08/07/2025).
Ia pun menuturkan, dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat naik menjadi Rp13,29 triliun secara ytd, meningkat dari posisi Mei sebesar Rp12,90 triliun.
Di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 1,18 persen mtd ke level 414,00, dengan penurunan yield SBN rata-rata sebesar 8,26 basis poin. Meski demikian, investor non-residen tetap mencatat net sell Rp7,36 triliun di bulan Juni.
“Di pasar obligasi korporasi, investor asing juga melepas kepemilikan senilai Rp0,19 triliun selama Juni, dan akumulasi net sell sebesar Rp1,40 triliun sepanjang tahun,” ujarnya lagi.
Tidak hanya itu, Mahendra pun mengatakan, industri pengelolaan investasi turut menunjukkan dinamika yang kompleks. Nilai AUM per 30 Juni 2025 tercatat Rp844,69 triliun atau turun 0,19 persen mtd, sedangkan NAB reksa dana berada di Rp510,15 triliun dengan net subscription Rp0,45 triliun secara bulanan.
Ia juga menambahkan, tren positif masih terlihat pada aktivitas penggalangan dana. Total nilai Penawaran Umum mencapai Rp142,62 triliun dari 16 emiten baru. Terdapat pula 13 pipeline dengan indikasi nilai Rp9,80 triliun yang akan masuk pasar dalam waktu dekat.
“Volume transaksi derivatif keuangan dari Januari hingga akhir Juni mencapai 591.381 lot senilai Rp1.309 triliun, sementara nilai transaksi bulanan Juni mencapai Rp135,30 triliun,” tandas Mahendra.(sct)