Karhutla di Palangka Raya Capai 62 Kejadian Sepanjang 2025

PALANGKA RAYA57 Dilihat

PALANGKARAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat sebanyak 62 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi sejak awal 2025 hingga awal Agustus, dengan luas lahan terbakar mencapai 18,7 hektare. Kecamatan Jekan Raya menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 37 kejadian.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi mengatakan mayoritas karhutla dipicu oleh kelalaian maupun pembakaran lahan secara sengaja, sementara faktor alam hampir tidak ditemukan.

“Sebagian besar kejadian dipicu oleh kelalaian dan tindakan membakar lahan secara sengaja. Faktor alam hampir tidak ditemukan. Ini menjadi keprihatinan bersama,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Menurut Budi, pola pembakaran untuk membuka kebun atau membersihkan pekarangan sangat berisiko dan dapat memicu kebakaran meluas. Beberapa titik yang sudah dipadamkan bahkan kembali terbakar karena pembasahan tidak maksimal atau ulah pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami pernah padamkan satu area, tapi muncul lagi api di titik yang sama. Diduga kuat dibakar ulang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.

Ia menilai perlu adanya peningkatan kesadaran kolektif masyarakat tentang bahaya karhutla, mengingat dampak lanjutan seperti gangguan kesehatan akibat asap, terganggunya pendidikan, dan hambatan transportasi.

Budi juga mengajak warga untuk melaporkan setiap potensi kebakaran agar dapat ditangani sebelum api membesar.

“Kita semua punya peran. Karhutla bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Jangan menunggu sampai api membesar dan sulit dikendalikan,” tandas Budi.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *