PALANGKARAYA – Tren lalu lintas penerbangan di Kalimantan Tengah kembali menunjukkan geliat positif. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat adanya peningkatan frekuensi penerbangan sebesar 1,37 persen selama Juni 2025, yakni dari 1.316 menjadi 1.334 penerbangan.
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa angka ini juga lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu maupun dua tahun sebelumnya.
“Kenaikan frekuensi penerbangan diikuti peningkatan jumlah penumpang udara sebesar 15,14 persen dibanding Mei 2025,” ujar Agnes, belum lama ini.
Total penumpang naik dari 110.177 orang menjadi 126.861 orang. Kenaikan ini lanjut Agnes bersumber dari peningkatan penumpang berangkat sebesar 24,39 persen dan penumpang datang sebesar 6,46 persen.
Volume kargo udara pun ikut meningkat sebesar 8,28 persen. Kenaikan terjadi baik pada bagasi dimuat dan dibongkar masing-masing sebesar 30,03 persen dan 10,40 persen, maupun barang non-bagasi yang dibongkar, naik 7,56 persen.
“Peningkatan ini terlihat merata di seluruh bandara utama di Kalteng. Bandara H. Asan Sampit mencatat lonjakan tertinggi hingga 32,03 persen, diikuti Bandara Iskandar Pangkalan Bun naik 16,04 persen, dan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya naik 12,79 persen,” jelasnya menambahkan.
Porsi penumpang masih didominasi oleh Bandara Tjilik Riwut (50,90 persen), disusul Bandara Iskandar (35,04 persen), H. Asan (10,21 persen), dan bandara lainnya (3,85 persen).
Untuk distribusi kargo, Bandara Tjilik Riwut tetap menjadi tulang punggung logistik udara di Kalteng dengan menyumbang 76,90 persen dari total 2.706 ton arus barang.(sct)