PALANGKARAYA – Frekuensi penerbangan di Kalimantan Tengah pada Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 7,05 persen dibanding bulan sebelumnya, dari 1.334 penerbangan menjadi 1.428 penerbangan.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menyebut lonjakan ini juga diikuti dengan meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara.
“Selama Juli 2025, aktivitas penumpang angkutan udara 50,86 persen dan arus barang 73,08 persen terkonsentrasi di Bandara Tjilik Riwut,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Agnes menjelaskan, penumpang yang menggunakan moda udara naik 9,19 persen, dari 126.861 orang pada Juni 2025 menjadi 138.515 orang pada Juli 2025.
Namun, berbeda dengan pergerakan penumpang, arus barang melalui angkutan udara justru mengalami penurunan 3,36 persen, dari 2.706 ton pada Juni 2025 menjadi 2.615 ton di Juli 2025.
Hal ini menunjukkan tren peningkatan mobilitas orang lebih tinggi dibanding distribusi barang melalui udara.
Sementara itu, untuk moda laut, frekuensi kunjungan kapal di pelabuhan wilayah Kalteng naik 15,72 persen, dari 827 kunjungan pada Juni 2025 menjadi 957 kunjungan pada Juli 2025.
Meski begitu, jumlah penumpang angkutan laut turun 4,45 persen, dari 47.287 orang menjadi 45.181 orang.
Agnes menambahkan, lalu lintas barang melalui laut justru mengalami kenaikan signifikan 12,47 persen, dari 2,19 juta ton menjadi 2,46 juta ton.
Aktivitas penumpang laut terkonsentrasi di Pelabuhan Kumai 74,42 persen, sedangkan arus barang lebih dominan di Pelabuhan Sampit 56,79 persen.
“Data ini menunjukkan mobilitas udara lebih banyak dipakai masyarakat untuk pergerakan orang, sedangkan laut masih menjadi tulang punggung distribusi barang,” pungkas Agnes.(sct)