PALANGKARAYA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Tengah tahun 2025 mencapai 74,86 atau meningkat 0,58 poin dibandingkan 2024. Pencapaian ini menunjukkan percepatan pembangunan manusia di Bumi Tambun Bungai dan menjadi sinyal positif penguatan kesejahteraan di seluruh dimensi pembangunan manusia.
Kepala BPS Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir IPM Kalteng mencatat tren peningkatan stabil dan konsisten.
“Selama periode 2020–2025, IPM Kalimantan Tengah rata-rata meningkat 0,61 persen per tahun, dari 72,62 pada 2020 menjadi 74,86 pada 2025,” ungkap Agnes belum lama ini.
Ia menyampaikan bahwa dimensi kesehatan menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan, tercermin dari harapan hidup bayi pada 2025 yang mencapai 74,01 tahun.
Peningkatan sebesar 0,28 tahun tersebut menggambarkan penguatan layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah.
Pada dimensi pendidikan, Harapan Lama Sekolah (HLS) naik menjadi 12,78 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat menjadi 8,96 tahun.
Peningkatan ini mencerminkan akses pendidikan yang semakin luas dan kualitas pembelajaran yang terus diperkuat.
Dari sisi ekonomi, pengeluaran riil per kapita per tahun meningkat 2,51 persen dari Rp12,30 juta menjadi Rp12,61 juta. Meski melambat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya, capaian ini tetap berada di atas rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir.
Agnes menegaskan bahwa peningkatan secara simultan pada seluruh dimensi IPM menandakan pembangunan yang semakin inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dirinya menilai bahwa keberlanjutan capaian ini menjadi fondasi penting pembangunan Kalteng ke depan.
“Peningkatan di seluruh dimensi ini membuktikan bahwa pembangunan manusia di Kalimantan Tengah berjalan inklusif dan berkelanjutan,” tandas Agnes.(sct)


















