PANGKALAN BUN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah kembali memperlihatkan komitmennya terhadap pemerataan pendidikan dengan aksi nyata dalam kunjungan Gubernur H. Agustiar Sabran ke SMKN 1 Pangkalan Bun, Kamis (5/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur menegaskan larangan penahanan ijazah, membuka pasar murah, serta membagikan bantuan kurban dan mengevaluasi sarana sekolah.
Kunjungan kerja ini disambut antusias oleh Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah, yang menyampaikan apresiasi atas keseriusan Gubernur dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui sektor pendidikan, sosial, dan ekonomi.
“Sejak awal masa jabatan, Gubernur telah menunjukkan komitmen besar terhadap pemerataan pembangunan,” katanya dalam sambutan.
Dalam momentum menjelang Iduladha, Gubernur menyerahkan bantuan 600 ekor sapi kurban ke seluruh kabupaten/kota di Kalteng, termasuk 15 ekor sapi dari Presiden Prabowo Subianto. Ia juga membuka pasar murah di enam titik yang menjual sembako bersubsidi seharga Rp15.000 per paket.
Namun, yang paling menyita perhatian publik adalah komitmen Gubernur membebaskan 2.372 ijazah siswa yang tertahan sejak 2018. Kebijakan itu menjadi simbol bahwa akses pendidikan tidak boleh terhambat oleh masalah biaya.
“Ijazah adalah kunci masa depan anak-anak kita. Sekolah tidak boleh lagi menahannya dengan alasan apapun,” tegas Plt. Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, yang hadir mendampingi Gubernur.
Di hadapan guru dan siswa, Gubernur menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang selaras dengan dunia kerja dan menanamkan nilai kewirausahaan serta penguasaan teknologi digital. Ia juga mengingatkan agar guru menjadi panutan dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan zaman.
Dalam rangka memperkuat pendidikan digital, Pemprov Kalteng juga mengalokasikan Rp51 miliar untuk BOSDA tahun 2025, yang digunakan untuk pengadaan papan tulis interaktif di seluruh kelas SMA/SMK/SKH se-Kalteng.
“Ini bagian dari upaya menghadirkan pembelajaran yang modern dan menyenangkan bagi siswa,” tandas Reza.(sct)