PALEMBANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Sekretariat Bersama (Sekber) Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan meresmikan ekspor perdana kopi Sumatera Selatan melalui ekosistem Industri Jasa Keuangan.
Acara ini berlangsung di Pelabuhan Boom Baru, Palembang menjadi momentum penting untuk mendorong perekonomian daerah. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar bersama Pj. Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi.
“Kami melihat bahwa ekosistem kopi ini, meski belum sebesar sawit, telah mulai membentuk sinergi yang baik dari produsen hingga konsumen akhir di tujuan ekspor. Ini adalah fondasi penting yang harus dipertahankan, ditingkatkan, dan diperluas,” ujar Mahendra, Minggu.
Langkah ini menunjukkan komitmen OJK dalam mengakselerasi pengembangan ekonomi daerah melalui optimalisasi rantai nilai komoditas kopi. Mahendra juga berharap agar sektor jasa keuangan terus memberikan dukungan, termasuk pembiayaan yang tepat, untuk memperkuat pengembangan komoditas lokal.
“OJK akan terus memfasilitasi hal ini dengan menjaga prudensialitas dan kualitas pengawasan sektor jasa keuangan demi mendukung pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, memberikan apresiasi atas sinergi berbagai pihak yang telah mendukung pengembangan industri kopi Sumatera Selatan. Ia menegaskan pentingnya meningkatkan nilai tambah ekspor kopi melalui pelabuhan lokal.
“Launching ini adalah langkah maju untuk membawa kopi Sumatera Selatan berkembang lebih baik. Dukungan pemerintah, kementerian, lembaga, dan stakeholders sangat diperlukan,” ungkap Elen.
Ekspor perdana ini melibatkan PT Agri Ekspor Indonesia dan PT Asya Syila Nusantara dengan total volume 277,2 ton Kopi Robusta premium senilai Rp33,6 miliar. Komoditas ini diekspor ke Malaysia dan Australia melalui skema Letter of Credit (LC) yang difasilitasi PT Bank Syariah Indonesia Tbk dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Kopi Robusta premium asal Kota Pagar Alam, yang terkenal dengan cita rasa khas pegunungan Dempo, menjadi produk unggulan dalam transaksi ini. Harapannya, keberhasilan ini membuka peluang lebih besar bagi pengembangan komoditas lokal lainnya di masa depan.
Langkah strategis ini diharapkan menjadi awal dari transformasi industri kopi Sumatera Selatan menuju daya saing global yang lebih kuat.