Edukasi Keuangan untuk Perempuan, OJK Gandeng PIISEI

EKONOMI & BISNIS109 Dilihat

JAKARTA – Guna meningkatkan literasi keuangan bagi perempuan. OJK bersama Perkumpulan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI) menyelenggarakan edukasi keuangan bertema “Cerdas Berinvestasi dan Bertransaksi di Era Digital”.

“Pengetahuan keuangan dasar sangat penting dimiliki oleh perempuan, tidak hanya untuk pengambilan keputusan dalam keluarga, tetapi juga untuk menghindari risiko penipuan digital serta entitas keuangan ilegal yang semakin marak di era digital,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Selasa (20/05/2025).

Menurutnya, Ibu adalah center keluarga. Ibu yang bahagia dan teredukasi akan membawa kebahagiaan bagi anak dan suaminya. Karena itu penting bagaimana  meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat Indonesia melalui literasi keuangan.

Ia pun menuturkan, perempuan perlu lebih waspada terhadap penggunaan layanan keuangan seperti paylater, pinjaman daring, serta tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal.

Pengaduan yang masuk ke OJK menunjukkan bahwa masih banyak ibu-ibu yang menjadi korban pinjaman ilegal dan investasi bodong, yang menunjukkan masih rendahnya pemahaman terhadap layanan keuangan.

“Kami sering mendapat pengaduan dari masyarakat, termasuk ibu-ibu yang menjadi korban pinjol ilegal atau investasi bodong. Inilah mengapa edukasi keuangan sangat penting,” ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, Friderica pun mengatakan bahwa sinergi dengan organisasi perempuan seperti PIISEI menjadi langkah strategis dalam menjangkau masyarakat yang lebih luas dan membangun ketahanan finansial dari level keluarga.

Dirinya juga menambahkan, melalui kegiatan seperti ini, perempuan diharapkan tidak hanya menjadi pelaku ekonomi yang tangguh, tetapi juga agen perubahan dalam mewujudkan kesejahteraan kolektif di lingkungan sekitarnya.

“Edukasi keuangan harus terus didorong agar perempuan semakin berdaya dalam menghadapi risiko ekonomi digital,” tandas Friderica.

Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dan diikuti sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota PIISEI di Jakarta.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *