PALANGKARAYA – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Faridawaty Darland Atjeh menyoroti kecilnya alokasi anggaran untuk perpustakaan daerah yang dinilainya tidak sebanding dengan peran vitalnya dalam membentuk peradaban masyarakat.
“Perpustakaan itu aset penting. Tapi realitanya, anggarannya masih kalah jauh dibanding SOPD lain,” tegas Faridawaty, Minggu (15/6/2025).
Ia menilai, perpustakaan tak sekadar tempat baca, tetapi juga gudang pengetahuan dan indikator kemajuan peradaban suatu bangsa. Karena itu, perhatian terhadap pengembangannya harus ditingkatkan, apalagi di tengah arus digitalisasi yang cepat.
Menurutnya, kehadiran Anggota Parlemen Turki Serkan Bayram dan Dubes Turki Talip Kucukcan ke Kalteng, diharapkan dapat menjadi momentum dalam mendorong kolaborasi pembangunan, termasuk bidang literasi.
Disisi lain, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalteng, Adiah Chandra Sari, menyambut baik dukungan tersebut dan mengakui bahwa tantangan utama perpustakaan saat ini adalah menurunnya minat baca masyarakat.
“Komisi III DPRD Kalteng mitra kami. Kami sudah sampaikan bahwa kunjungan ke perpustakaan menurun drastis, utamanya karena kemudahan akses digital lewat gawai,” kata Adiah.
Ia menambahkan, lembaganya saat ini butuh inovasi berbasis digital untuk menarik kembali minat pengunjung, terutama generasi muda.
“Mudah-mudahan dengan dukungan politikus seperti Ibu Faridawaty, perhatian terhadap perpustakaan bisa mengarah ke transformasi digital,” tutupnya.(sct)