Digitalisasi Pendidikan Jadi Pusat Peradaban Baru Siswa

PALANGKARAYA – Dunia pendidikan di Kalimantan Tengah kini memasuki era baru yang ditandai dengan hadirnya digitalisasi pembelajaran. Transformasi ini bukan sekadar perubahan metode, melainkan lahirnya sebuah pusat peradaban baru bagi siswa.

“Sekolah sekarang ini menjadi pusat peradaban baru karena adanya digitalisasi. Materi yang disajikan lebih interaktif, memudahkan siswa untuk berimajinasi, memahami secara komprehensif, dan menemukan stimulus dari hal-hal yang menarik,” ungkap Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, Rabu (3/9/2025).

Menurut Reza, pembiasaan digitalisasi sejak jenjang SMA akan memberikan dampak besar terhadap pola pikir, kreativitas, dan daya saing siswa.

Dirinya juga menyampaikan bahwa generasi muda Kalteng diyakininya lebih siap menghadapi perkembangan zaman yang serba cepat dan berbasis teknologi.

“Pendidikan kita merupakan peradaban baru. Di dalamnya siswa tidak hanya belajar, tetapi juga berinteraksi, berkolaborasi, dan berimajinasi. Inilah bekal penting untuk menghadapi masa depan,” tegasnya.

Ia menambahkan, digitalisasi pendidikan di Kalteng juga menjadi wujud nyata komitmen pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur H. Agustiar Sabran untuk meningkatkan kualitas SDM.

Dengan sekolah yang semakin modern, para siswa diharapkan tumbuh menjadi generasi unggul yang mampu membawa nama daerah ke level nasional maupun internasional.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menilai digitalisasi pembelajaran di Kalteng sangat bermanfaat dalam mewujudkan digitalisasi dan transparansi layanan pendidikan.

“Kalteng lebih dahulu melaksanakan berbagai program strategis pendidikan, bahkan sebelum pemerintah pusat meluncurkannya,” kata Mu’ti dalam acara Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Kampus 3 beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, digitalisasi pembelajaran saat ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2025.

Program tersebut menargetkan pemerataan akses pendidikan berkualitas dengan penyediaan perangkat digital di seluruh sekolah Indonesia dalam satu tahun ke depan, termasuk Interactive Flat Panel (IFP), laptop, serta konten pembelajaran.

Dengan kesiapan sekolah dan bimbingan teknis guru, digitalisasi pendidikan di Kalteng diharapkan menjadi fondasi kokoh bagi lahirnya generasi emas yang berdaya saing global.(sct)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *