KASONGAN – Bupati Katingan, Saiful menegaskan bahwa ukuran keberhasilan pembangunan daerah tidak semata dilihat dari kecepatan penyerapan anggaran, tetapi dari sejauh mana hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Jangan sampai kita buru-buru menyerap anggaran, tapi hasilnya tidak dirasakan warga. Kita evaluasi, perbaiki, lalu percepat dengan kualitas tetap jadi prioritas,” tegas Saiful belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Katingan tengah menerapkan paradigma baru dalam pengelolaan pembangunan dari sekadar fokus pada realisasi anggaran menuju orientasi hasil berbasis manfaat nyata di lapangan.
Menurutnya, efektivitas pembangunan akan diukur dari peningkatan kualitas hidup masyarakat, bukan hanya capaian angka di laporan keuangan.
Untuk sisa anggaran tahun 2025, Pemkab Katingan menerapkan pendekatan berbasis prioritas dan kesiapan lapangan.
Fokus diarahkan pada program-program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, seperti pembangunan jalan usaha tani, penyediaan air bersih, peningkatan pelayanan kesehatan, serta penyaluran bantuan sosial bagi kelompok rentan.
“Kita ingin setiap rupiah yang dikeluarkan membawa manfaat langsung, baik dalam memperlancar ekonomi warga, meningkatkan layanan dasar, maupun mengurangi beban masyarakat kecil,” ujarnya.
Lebih jauh, Bupati Saiful menekankan pentingnya penggunaan data dan hasil evaluasi sebagai dasar pengambilan keputusan.
Setiap program harus dirancang dan dijalankan dengan mempertimbangkan kebutuhan faktual masyarakat dan dampak jangka panjangnya.
Dengan langkah tersebut, Pemerintah Kabupaten Katingan berupaya memperkuat tata kelola pembangunan yang efisien, berorientasi hasil, dan berpihak pada masyarakat.
“Kita bergerak dari logika anggaran ke logika hasil. Pembangunan harus nyata, terukur, dan memberi perubahan positif bagi rakyat Katingan,” pungkasnya.(sct)
