PALANGKARAYA – Jumlah peserta didik di Kalimantan Tengah terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2025, Dinas Pendidikan Kalteng mencatat total siswa SMA, SMK, dan Sekolah Khusus mencapai 99.377 orang, meningkat 2.794 siswa dibanding tahun 2024 atau naik 2,89 persen.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo menegaskan bahwa pertumbuhan ini menjadi sinyal kuat menguatnya akses pendidikan di seluruh wilayah.
“Alhamdulillah, jumlah peserta didik meningkat dan ini menunjukkan semakin banyak anak yang bisa menikmati layanan pendidikan,” ujar Reza Prabowo belum lama ini.
Kenaikan jumlah peserta didik tersebut disebut Reza tidak lepas dari ekspansi layanan pendidikan ke wilayah terpencil, peningkatan kualitas guru, serta percepatan transformasi digital.
Ia menilai pemerataan layanan menjadi kunci untuk memastikan setiap daerah, termasuk pelosok, mendapatkan fasilitas belajar yang setara.
“Kita terus melakukan pemerataan layanan agar fasilitas pembelajaran di daerah terpencil tidak tertinggal,” katanya menambahkan.
Dampak peningkatan akses ini turut tercermin dalam Rapor Pendidikan 2025, di mana kategori pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kalteng naik dari rintangan tuntas muda menjadi tuntas pertama dengan skor 71,35.
Kenaikan ini menguatkan bahwa bertambahnya siswa juga dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan pendidikan di semua jenjang.
Kinerja positif juga tampak pada capaian literasi dan numerasi. Untuk SMA, nilai literasi melonjak dari 69,26 menjadi 72,78, dan SMK dari 70,45 menjadi 74,34.
Sekolah Khusus bahkan mencatat lonjakan signifikan dari 35,47 menjadi 70. Pada aspek numerasi, peningkatan tercatat pada SMA dari 63,56 menjadi 68,54, SMK dari 62,1 menjadi 68,93, serta Sekolah Khusus dari 58,6 menjadi 85.
“Ini menunjukkan bahwa transformasi pendidikan tidak hanya memperluas akses, tetapi juga memperkuat kualitas pembelajaran,” ucap Reza.
Sektor vokasi turut memperoleh penguatan. Tingkat kepuasan dunia usaha terhadap lulusan SMK naik dari 68,37 menjadi 75,89, menandakan kompetensi lulusan meningkat dan makin relevan dengan kebutuhan industri.
Reza menilai capaian tersebut sejalan dengan arahan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran untuk memperkuat pendidikan vokasi sebagai penopang ekonomi daerah.
Di sisi infrastruktur, Pemprov Kalteng terus memperluas transformasi pendidikan digital, mulai dari program Kelas Digital Huma Betang, papan tulis interaktif, panel surya, hingga pemanfaatan satelit Starlink untuk menyokong sekolah di wilayah tanpa jaringan.
Langkah ini diyakini mempercepat pemerataan layanan pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas proses belajar.
“Rombongan belajar yang sebelumnya hanya 20 orang kini bisa menampung hingga 35 siswa. Dampaknya luar biasa, pembelajaran makin merata bahkan ke pelosok,” tutur Reza sebagai penutup.(sct)


















